JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Avigan yang dikenal dengan nama generik favipiravir sebelumnya adalah nama merk dagang obat flu yang cuma populer di Jepang. Di Indonesia ia kalah dengan obat flu yang banyak dijual bebas.
Tetapi kini kepopulerannya mengalahkan beberapa merk obat flu lainnya. Ini karena Avigan dianggap sebagai obat yang bisa menyembuhkan pasien COVID-19. Tentu ini bukan karena kisah keberhasilan sejumlah dokter di Cina dan Jepang yang menggunakan obat itu. Ini karena obat itu dianggap iktu menyembuhkan 700.000 pasien COVID.
Beberapa negara pun ikut-ikutan menggunakannya untuk menyembuhkan pasien COVID, termasuk Indonesia. Malahan pemerintah Jepang akan memberikan gratis Avigan kepada 20 negara, termasuk Indonesia.
"Kami akan bekerja dengan negara-negara yang tertarik untuk mengembangkan penelitian klinis pada Avigan secara internasional," ujar Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi.
Akibatnya, Fujifilm Holdings Corp dari Jepang kewalahan menerima banyak pesanan. Sehingga perusahaan yang lebih populer di Indonesia sebagai produsen kamera dan produk film, memperluas kapasitas produksi untuk "secara signifikan meningkatkan" produksi obat anti flu Avigan.
Seperti dilansir situs reuters.com (15/4/2020), Fujifilm berharap bisa meningkatkan produksi Avigan hingga 100.000 dosis terapi Juli 2020. Ini setara dengan 2,5 kali lebih banyak dibandingkan dengan produksi awal Maret.
Pada September nanti, produksinya akan ditingkatkan lagi menjadi 300.000.
Fujifilm mengalokasikan kapasitas tambahan di fasilitas Fujifilm Wako Pure Chemical Co. di Jepang untuk memproduksi bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Avigan.
Perusahaan ini juga telah membuat kemitraan dengan perusahaan-perusahaan domestik dan luar negeri untuk proses pembuatan dan produksi bahan baku.
Kini, Avigan tengah diujiklinis di Jepang dan Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam, Avigan Obat ini akan diuji pada hampir 50 pasien COVID-19 di tiga rumah sakit di Massachusetts – Brigham and Women Hospital, General Hospital of Massachusetts, dan Medical Faculty of Massachusetts University.
Menurut Fuji Film, Obat ini hanya akan dipasok atas kebijakan Departemen Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang.
“Oleh karena itu, obat ini hanya diproduksi dan didistribusikan berdasarkan permintaan Pemerintah Jepang. Karena itu Avigan tidak pernah secara umum didistribusikan di pasar dan tidak tersedia di rumah sakit dan apotek di Jepang,” bunyi pernyataan dari Fuji.