Bisnis
Oleh Rihad pada hari Jumat, 24 Apr 2020 - 19:06:29 WIB
Bagikan Berita ini :

Perhatian, Banyak Dijual Alat Kesehatan Berkualitas Rendah di Online

tscom_news_photo_1587729901.jpg
(Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Masyarakat harus waspada karena banyak penawaran alat kesehatan (alkes) di online. Para pedagang menawarkan alkes yang memang sedang dibutuhkan masyarakat akibat wabah Corona saat ini. Sayangnya, banyak dari mereka menjual produk dengan kualitas rendah.

“Masih ada pedagang yang nekat menjual alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer berkualitas rendah di tengah kondisi sulit pandemi COVID-19,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, Jumat.

Kementerian Perdagangan pun menutup ratusan akun pedagang daring yang menjual alat kesehatan dengan harga murah namun memiliki kualitas rendah.

Kementerian Perdagangan telah berhasil menjaring 169 pedagang yang menjual alat kesehatan berkualitas rendah dan 143 pedagang yang menjual bahan pangan di atas harga eceran tertinggi.

Terdapat 312 akun pedagang daring di semua lokapasar yang diberikan sanksi dengan menutup (takedown) akunnya dan menghilangkan tautan (link) dari toko daring (merchant).

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Veri Anggrijono menyatakan mereka akan dikenakan sanksi sesuai Permendag Nomor 7 Tahun 2020, dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 dan bahkan Undang- Undang Perdagangan Nomor 7 Tahun 2014.

Veri mengungkapkan pedagang produk alat kesehatan yang terindikasi menjual dengan harga tinggi dan berkualitas rendah, yaitu hand sanitizer (95 pedagang daring di 9 lokapasar), masker (25 pedagang daring di 8 lokapasar), dan produk kalung virus shut out (49 pedagang daring di 8 lokapasar).

Wajib Pakai Produk Dalam Negeri

Menteri BUMN Erick Thohir meminta seluruh rumah sakit BUMN mengutamakan produk dalam negeri baik itu obat hingga alat kesehatan dalam rangka mewujudkan ketahanan kesehatan atau health security.

"Sesuai dengan Peraturan Presiden yang mewajibkan penggunaan produk dalam negeri, untuk upaya pelaksanaan health security nasional, saya meminta seluruh RS BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengutamakan penggunaan produk dalam negeri, baik itu obat hingga alat kesehatan," ujar Erick Thohir, Jumat.

"Saya bukan anti impor, tapi dari Pandemi COVID-19 ini, kita semua belajar bahwa kita harus mampu mewujudkan ketahanan kesehatan nasional, di mana semua pihak berperan besar mewujudkannya," katanya.

Menteri BUMN itu juga mengimbau semua pihak mulai dari BUMN, regulator, swasta sampai dengan akademisi dan periset memiliki visi sama dalam rangka mengurangi ketergantungan impor secara bertahap.

Saat ini Kementerian BUMN tengah fokus dalam membangun ketahanan kesehatan nasional. Upaya ini dilakukan selain bisa meningkatkan daya saing industri kesehatan dalam negeri, juga bisa menjadi benteng pertahanan dalam menghadapi segala wabah penyakit ke depannya.

tag: #corona  #alat-pelindung-diri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement