JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Aksi sejumlah wanita di aplikasi TikTok dinilai senonoh. Salah satu influencer intragram dan TikTok Haneen Hossam ditahan 15 hari. Begitu pula penari Same el-Masry juga ditahan dalam waktu yang sama. Keduanya mempunyai pengikut di atas 1 juta di Instagram dan TikTok.
Hossam masuk penjara gegara dalam videonya ia meminta iming-iming uang, sedangkan Masry memperagakan tariannya. Keduanya dianggap berperilaku tidak pantas.
Hossam ditangkap setelah memposting video yang sudah kadaluwarsa di Instagram yang menjelaskan bagaimana perempuan bisa mendapatkan hingga US$3.000 dengan menyiarkan video dengan imbalan uang menggunakan platform pembuatan video yang berbasis di Singapura, Likee, yang dimiliki oleh China Joyy Inc.
"Yang Anda butuhkan adalah pencahayaan yang baik dan koneksi internet yang baik," kata Hossam dalam postingannya.
Namun pesannya ditafsirkan oleh otoritas Mesir sebagai promosi bagi wanita muda untuk berjualan online. Jaksa penuntut umum mengatakan tindakannya mengambil keuntungan dari buruknya kondisi keuangan wanita muda.
Melihatnya banyak orang yang menyalahgunakan aplikasi tersebut, anggota parlemen Mesir John Talaat meminta agar diperketat lagi pengawasan terhadap penggunaan media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Mereka bersama politisi lain meminta Perdana Menteri Mostafa Madbouly untuk meningkatkan pemantauan dan penyensoran aplikasi yang digunakan kaum muda untuk memposting video "tidak etis".
"Karena kurangnya pengawasan, beberapa orang mengeksploitasi aplikasi ini dengan cara yang melanggar moral publik dan adat istiadat dan tradisi Mesir," kata Talaat di Facebook, yang dikutip reuters.com (29/4/2020).
Hossam menolak tuduhan itu. Melalui instagramnya, ia mengatakan bahwa ia meminta uang bukan bertindak tidak pantas. “Selebriti juga menggunakan aplikasi video langsung untuk bekerja. Apakah itu berarti mereka bekerja sebagai pelacur? " kata Hossam balas di Instagram.