JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Banyak orang yang menyangka bahwa dengan sedikitnya jumlah kasus COVID-19, virus mematikan itu akan mematikan. Asumsi itu kemudian membuat pemerintah sejumlah negara melonggarkan kebiajakan lockdownnya. Padahal itu merupakan awal gelombang baru COVID-19.
Itu dikemukakan oleh Presiden Korea Sletan Moon Jae-in. “Ini belum berakhir sampai selesai,” katanya sambil merujuk klaster baru yang terjadi di klub malam di Seoul, ibukota Korea Selatan. Sebanyak 34 orang dinyatakan terinfeksi COVID-19 setelah hadir dalam klub malam itu.
Atas kejadian itu, Menteri Kesehatan Park Neung-hoo mengatakan pemerintah akan memutuskan apakah akan membuka kembali sekolah secara bertahap mulai 13 Mei seperti yang direncanakan.
Korea Selatan terbilang negara yang berhasil menangani COVID-19 tanpa mengeluarkan kebijakan lockdown secara nasional.
"Kita tidak boleh menurunkan kewaspadaan kita tentang pencegahan epidemi," kata Moon dalam pidato televisi yang menandai ulang tahun ketiga pelantikannya.
“Kita berada dalam perang yang berkepanjangan. Saya meminta semua orang untuk mematuhi tindakan pencegahan dan peraturan keselamatan sampai situasinya selesai bahkan setelah melanjutkan kehidupan sehari-hari. ”