JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Upaya mendepak Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin terus dilakukan oleh kelompok oposisi di parlemen. Salah satunya datang dari pemimpin oposisi Anwar Ibrahim.
Mantan Wakil PM semasa pemerintahan Mahathir Mohammad itu menuding pemerintah telah
membatasi sidang parlemen minggu depan, seusai mendengarkan pidato Raja. Ini, kata Anwar seperti dilansir channelnewsasia.com (14/5/2020) menunjukkan pemerintah tak punya kepercayaan melalui pemerintahan mayoritas di parlemen.
Komentar Anwar muncul setelah Ketua DPR Mohamad Ariff Md Yusof mengatakan bahwa sidang yang akan berlangsung pada 18 Mei mendatang hanya memiliki agenda mendengarkan pidato Raja Malaysia. Artinya tidak ada agenda membahas kepemimpinan Yassin yang didorong kelompok oposisi.
Jika tidak ada penundaan, maka Mahathir Mohamad akan mengusulkan mosi tidak percaya kepada Muhyiddin Yassin sebagai PM Malaysia. Mahathir mundur dari kursi PM setelah keluar dari koalisi pemerintah Partai Pakatan Harapan.
Dalam video yang ditayangkan di Facebook Live, Anwar menilai bahwa Partai Pakatan Harapan yang diketuai Ariff tidak tepat untuk menunda pembahasan itu dengan alasan wabah COVID-19.
"Jika COVID-19 adalah alasannya, pengaturan tempat duduk sudah diurus ... Jika ini sudah selesai, pasti kita bisa mengadakan pembahasan. Inilah sebabnya kami percaya pertemuan itu harus diadakan, ”kata Anwar.