Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 01 Jun 2021 - 10:25:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Kasus Melonjak, Malaysia Lockdown Total

tscom_news_photo_1622517917.jpg
Malaysia (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin, Senin (31/5/2021) malam mengumumkan, pemerintahannya bakal menggelontorkan bantuan senilai 40 miliar ringgit Malaysia atau Rp138 triliun lebih untuk membantu mengatasi dampak lockdown selama dua pekan ke depan.

Malaysia resmi memulai karantina atau lockdown total pada hari ini, menyusul lonjakan kasus infeksi Covid-19 di negara itu. Karantina wilayah secara ketat itu bakal berlangsung sampai 14 Juni.

Pengumuman terkait bantuan tersebut disampaikan langsung oleh Muhyiddin melalui televisi nasional setempat, di samping lewat media sosial. Dia mengatakan, sebanyak 5 miliar ringgit dari bantuan itu akan disuntikkan langsung ke fiskal.

Suntikan langsung fiskal sebanyak 5 miliar ringgit itu melibatkan 12 inisiatif yang akan dilaksanakan berlandaskan tiga kepentingan utama, yakni meningkatkan kapasitas kesehatan umum; meneruskan program pemerintah yang disebut agenda prihatin rakyat, dan; menyokong kelangsungan perekonomian.

Paket bantuan yang dinamakan Pemerkasa Plus itu, menurut Muhyiddin, akan memperkuat sistem perawatan kesehatan, melanjutkan program kesejahteraan sebelumnya, dan membantu bisnis mengatasi dampak penguncian. Dia berjanji untuk menyeimbangkan kehidupan dan mata pencarian masyarakat.

Pada kesempatan itu, PM Malaysia juga mengungkapkan, terdapat tambahan 1 miliar ringgit dalam pengeluaran perawatan kesehatan; memperpanjang subsidi gaji untuk satu bulan lagi, dan; moratorium pinjaman yang diberikan sejak tahun lalu, ketika negara itu ditempatkan di bawah kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) 1.0.

Sementara, Kementerian Luar Negeri melakukan sejumlah antisipasi perlindungan Warga Negara Indonesia yang harus menjalani lockdown di Malaysia mulai hari ini Selasa (1/6/2021), menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di negara jiran tersebut.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Judha Nugraha mengatakan lockdown kedua di Malaysia ini akan berdampak pada pekerja Indonesia yang tak terdaftar dan pekerja harian lepas, karena seluruh sektor sosial ekonomi akan dihentikan.

"Penghasilan sehari-harinya mereka akan terdampak dengan kebijakan total lockdown, namun dampaknya dibanding lockdown tahun lalu kami perkirakan akan lebih kecil, karena sejauh lockdown tahun lalu sudah ada 148.484 WNI kita yang pulang," kata Judha dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Senin (31/5/2021).

Judha menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan 6 KJRI di Malaysia untuk melakukan langkah antisipasi antara lain menimbang segala kemungkinan selama lockdown (kontinjensi plan).

tag: #malaysia  #lockdown  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement