Berita
Oleh Aries Kelana pada hari Rabu, 20 Mei 2020 - 21:58:54 WIB
Bagikan Berita ini :

Taiwan Tolak Usulan Cina: Satu Negara Dua Sistem

tscom_news_photo_1589986734.jpg
Tsai Ingwen (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Baru-baru ini Cina menawarkan Taiwan untuk memilih bergabung dengan Cina dengan sistem negara dua sistem.

Namun tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tidak dapat menerima menjadi bagian dari China di bawah tawaran otonomi "satu negara, dua sistem".

Ia dengan tegas menolak klaim kedaulatan Cina dan kemungkinan akan berpengaruh pada memburuknya hubungan.

"Di sini, saya ingin mengulangi kata-kata "perdamaian, paritas, demokrasi, dan dialog". Kami tidak akan menerima penggunaan Beijing dari "satu negara, dua sistem" untuk menurunkan peringkat Taiwan dan merusak status quo lintas-selat. Kami berdiri teguh dengan prinsip ini, ”kata Tsai seperti dikutip reuters.com (20/5/2020).

Padahal pada Januari lalu pada saat kampanye Presiden Taiwan, Tsai mengatakan hubungan antara Taiwan dan Cina telah mencapai titik balik historis.

"Kedua belah pihak memiliki kewajiban untuk menemukan cara untuk hidup berdampingan dalam jangka panjang dan mencegah intensifikasi antagonisme dan perbedaan," katanya.

Cina menjawab pernyataan Tsai dengan menegaskan bahwa "reunifikasi" tidak bisa dihindari dan bahwa tidak akan pernah mentolerir kemerdekaan Taiwan.

Kantor Urusan Taiwan Cina juga mengatakan Beijing akan tetap berpegang pada "satu negara, dua sistem" - prinsip sentral kebijakan Taiwan Presiden Cina Xi Jinping - dan "tidak meninggalkan ruang untuk kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan".

"Reunifikasi adalah suatu keniscayaan sejarah peremajaan besar bangsa Cina," bunyi pernyataan itu. "Kami memiliki kemauan kuat, keyakinan penuh, dan kemampuan yang memadai untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah."

Cina memandang Tsai sebagai separatis yang bertekad pada kemerdekaan formal untuk Taiwan.

Yao Chia-wen, seorang penasihat senior Tsai, mengatakan kepada Reuters bahwa peluang untuk berbicara dengan China kecil karena ketegangan yang sedang berlangsung.

"Kami siap untuk terlibat dengan mereka kapan saja, tetapi China tidak mungkin membuat konsesi ke Taiwan," katanya.

AS agaknya berdiri di belakang Taiwan. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengirim ucapan selamatnya ke Tsai. “Keberanian dan visinya dalam memimpin demokrasi Taiwan yang dinamis," dalam peesan singkatnya yang ditujukan kepada Taiwan.

tag: #taiwan  #cina  #amerika-serikat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement