JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Segenap cara dan taktik telah dilakukan pemerintah pusat guna meredam penyebaran virus korona di Indonesia. Dari sekian pencegahan yang ada, pengamanan interaksi sosial adalah hal yang paling krusial diawasi.
Pasalnya, gerbang mengalirnya virus bermula dari interaksi sosial. Untuk itu, pengawasan di hulu merupakan langkah yang rasional untuk mencegah virus.
Hari ini, Selasa (26/5), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah kembali beraktivitas setelah secara sederhana melakukan lebaran. Jokowi bergegas ke Jakarta meninjau beberapa sentra aktivitas masyarakat, seperti stasiun MRT. Dalam kesempatan itu mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan akan mengerahkan ribuan TNI-Polri di 4 Provinsi Indonesia untuk memastikan protokol kesehatan di masyarakat.
Hal ini ditegaskan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Hadi menuturkan ada 340 ribu personel yang dikerahkan untuk mendisiplinkan masyarakat guna memantapkan protokol kesehatan sebagai metode pencegahan virus korona. Ia mengatakan sebanyak 1.800 titik di Indonesia akan menjadi tempat pengawasan ribuan aparat negara itu.
"Kurang lebih 340 ribu karena kita harus mengamankan di 1.800 titik tersebut," kata Hadi usai meninja Stasiun MRT bersama Presiden Jokowi di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2020).
TEROPONG JUGA:
> Jokowi Kerahkan TNI dan Polri di 4 Provinsi untuk Disiplinkan Warga
Lebih jauh ia menjelaskan ada tiga hal pokok yang menjadi tugas pengawasan personel TNI-Polri selama masa pendisiplinan ini. Ketiga hal ini sebenarnya merupakan aktivitas yang sudah biasa dilakukan masyarakat setelah korona merebak di Indonesia.
Namun yang hendak ditekankan dalam pendisiplinan ini adalah memastikan masyarakat benar-benar patuh melakukan 3 hal tersebut. Pasalnya, masih banyak warga yang membandel melanggar dan pemerintah berharap kegiatan aparat keamanan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya mencegah penularan virus korona.
"Pertama, harus seluruh masyarakat kita awasi supaya tetap memakai masker; yang kedua, masyarakat dalam kegiatan juga harus menjaga jarak aman; dan yang ketiga, kita siapkan tempat mencuci tangan atau alat hand sanitizer," jelas Hadi.
Memang cukup mudah melakukan ketiga hal yang diimbau aparat keamanan tersebut. Namun bukan sekadar melakukan yang diinginkan pemerintah, tetapi konsistensi masyarakat lah yang hendak diuji oleh personel gabungan agar masyarakat Indonesia terbiasa menerapkan protokol kesehatan.
Untuk itu, maka TNI dan Polri tetap melakukan pengawasan agar kebiasaan baru ini dapat berjalan aktif di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Jokowi juga mengatakan pendisiplinan secara masif ini akan digelar di 4 provinsi. Ia berharap kurva penyebaran virus bisa disetop dengan kebijakan ini.
"Digelar di 4 provinsi dan 25 kabupaten kota mulai hari ini sehingga kita harapkan kedisiplinan kuat dari masyarakat akan semakin terjaga," katanya.