JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) Badan intelijen Kanada memperingatkan bahwa penangkapan putri miliarder pendiri Huawei Ren Zheng fei beberapa tahun lalu, bakal memicu "gelombang kejut" global dan secara serius mempengaruhi hubungan dengan China, sesaat sebelum penahanannya di Vancouver atas permintaan ekstradisi AS.
Dokumen yang tersebar Sabtu (13/6/2020) menunjukkan keterlibatan Dinas Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) dalam penangkapan Meng Wanzhou pada bulan Desember 2018, yang memburuk hubungan diplomatik antara Ottawa dan Beijing.
Meng adalah chief financial officer raksasa teknologi China Huawei Technologies Co Ltd, perusahaan di pusat teknologi nirkabel 5G generasi berikutnya.
Laporan CSIS diungkapkan dalam dokumen pengadilan sebagai bagian dari proses ekstradisi Meng. Dalam memo 1 Desember 2018 yang telah dihapus, CSIS mengatakan bahwa atas saran FBI (Badan Intelijen AS) untuk menangkap Meng begitu tiba dalam penerbangan ke Bandara Internasional Vancouver di hari yang sama.
"Penangkapan itu kemungkinan akan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia," kata CSIS. "Acara yang direncanakan akan memiliki konsekuensi besar secara internasional dan bilateral," kata laporan itu yang dilansir reuters.com (13/6/2020).
Pengacara Huawei menyebut bukti dokumen bahwa pihak berwenang telah berkonspirasi menangkap Meng.
Meng dituduh oleh otoritas AS melakukan penipuan bank karena menyesatkan HSBC tentang hubungan Huawei dengan perusahaan yang beroperasi di Iran, menempatkan HSBC pada risiko denda dan hukuman karena melanggar sanksi AS. terhadap Teheran.
Pengacara Meng berpendapat kasus itu harus dibuang karena Kanada tidak memiliki sanksi terhadap Iran. Meng mengatakan dia tidak bersalah.
Bulan lalu, seorang hakim Kanada mengizinkan kasus itu berlanjut, menolak argumen pembelaan bahwa tuduhan AS. terhadap Meng bukan merupakan kejahatan di Kanada.
Dokumen-dokumen pengadilan baru menunjukkan CSIS prihatin ketika penangkapan Meng mungkin diketahui publik. Pengacaranya mencatat bahwa hal itu sangat menarik, karena Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Trump dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri KTT G20 di Argentina dan makan bersama pada malam 1 Desember 2018.