Bisnis
Oleh Rihad pada hari Sunday, 14 Jun 2020 - 08:00:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Inovasi Masker, Untuk Tukang Parkir Hingga Tuna Rungu

tscom_news_photo_1592070428.jpg
Ilustrasi Masker tuna rungu (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-UMKM tenun ikat di Kota Kediri, Jawa Timur, membuat inovasi baru dengan membuat masker yang diberi tambahan resleting sehingga bisa dimanfaatkan petugas yang memerlukan untuk meniup peluit salah satunya petugas parkir.

"Saya minta perajin masker dari tenun ikat Kediri untuk membuat masker berritsleting. Jadi bisa dibuka bila pakai peluit," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Sabtu (13/6).

Untuk saat ini, proses pembuatan masker berritsleting dari bahan baku tenun ikat yang merupakan produk tenun khas dari Kota Kediri sudah dimulai. Sebagai awal, sudah dipesan 50 unit masker berritsleting sebagai percobaan.

Pihaknya ingin agar UMKM di Kota Kediri terus bergerak, terlebih lagi di masa pandemi COVID-19 ini dengan memesan masker berbagai macam model. Sebelumnya, dari Pemkot Kediri sudah memesan masker lipat yang jumlahnya ribuan kepada UMKM di Kota Kediri.

"Tujuannya agar penenun tetap berproduksi, penjahit tetap mendapatkan order," ujar Nur Muhyar.

Terbukti, lanjut dia, upaya pemesanan masker ini bisa menggerakkan perekonomian para penenun dan penjahit. Pada masa pandemi, orderan sangat sepi. Bahkan beberapa pesanan yang sudah dibuat pun tidak diambil karena PSBB.

Pemilik UMKM tenun ikat yang mendapatkan pesanan tersebut mengaku awalnya membuat desain tersebut dirasa cukup rumit. Namun, setelah dibuat ternyata hasilnya juga cukup menarik.

"Awalnya pas melihat, wah ini cukup rumit. Jadi tidak bisa cepat karena belum terbiasa," kata Erwin, pemilik usaha Tenun Bandoel di sentra tenun ikat Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Ia mengaku tertantang dengan membuat masker berritsleting tersebut. Dan tak lama pun, pesanan masker berritsleting itu jadi.

Erwin juga mengaku tertantang dengan berbagai macam model masker selain bentuk masker biasa dan masker berritsleting. Ia berharap hasil karyanya tersebut bisa dimanfaatkan dan mempermudah kerja para petugas salah satunya petugas parkir yang harus meniup peluit saat bertugas.

Menurut Erwin, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga telah memberi tantangan kepada para perajin untuk membuat masker yang berbeda.

Dirinya membuat masker dengan desain unik dan bentuknya beda dengan masker tenun ikat yang sudah ada. Bukan masker lipat, melainkan masker dengan tiga lapis, salah satunya dengan kain kapas. Dalam pemotongan, ia juga sangat memperhatikan motif sehingga bisa bersambung bila jadi masker.

Erwin mengatakan karena bahan yang dibutuhkan lebih banyak, maka Erwin menjual masker buatannya dengan harga lebih mahal. Satu lembar masker buatannya dijual seharga Rp20.000, sedangkan untuk masker berritsleting seharga Rp25.000.

Wali Kota juga ikut promosikan produk UMKM asal Kota Kediri di jejaring sosial miliknya. Calon pembeli bisa memesan barang dari promosi yang gencar tersebut.

Masker Uni Lain

Sementara itu, ada pula pembuat masker transparan yakni Dwi Rahayu Februarti (41) warga Dusun Gemawang RT 03 RW 044, Desa Sinduadi, Mlati, Sleman. Dwi yang tuna rungu ini awalnya membuat masker transparan ini karena kesulitan yang dialami sendiri saat berkomunikasi dengan masker yang biasa dijual di pasaran.

Di lain tempat, ada masker unik lagi. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo juga sempat menyita perhatian netizen dengan masker yang digunakannya. .

Masker baru yang digunakan FX Rudy bergambar kumis sehingga persis dengan wajahnya. Rudy mengaku memang membuat masker tersebut secara khusus. Alasannya ialah agar dia tetap mudah dikenali meski mengenakan masker.

tag: #masker  #corona  #umkm  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement