Berita
Oleh Givary Apriman pada hari Selasa, 16 Jun 2020 - 12:31:49 WIB
Bagikan Berita ini :

Pembullyan Terhadap Komika Bintang Emon, Legislator Muda Ini Beri Pesan Monohok

tscom_news_photo_1592283925.jpg
Farah Puteri Nahlia (Sumber foto : Teropong Senayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Jagat Media Sosial sedang diramaikan dengan Komika Bintang Emon yang membuat video DPO (Dewan Perwakilan Omel-omel) mengenai kasus penyerangan air keras yang diterima penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Viralnya video DPO tersebut memunculkan beragam reaksi dari para warganet dari yang memberi dukungan hingga membully Bintang Emon.

Menanggapi viralnya video Bintang Emon di media sosial tersebut mendapat tanggapan dari Anggota Komisi I DPR RI Farah Puteri Nahlia.

Legislator muda ini mengaku sangat khawatir dengan penggunaan media sosial hari ini karena lebih mengedepankan debat emosi dibandingnkan debat substansi.

"Faktanya, hari ini di medsos lebih banyak debat emosi bukan debat substansi, Kemudian menjadi hiruk pikuk, gaduh, noise dan parahnya menjadi saling bully, saling tikam sampai ke ranah pribadi. Dan celakanya, sampai ke urusan penegakkan hukum, saling lapor," ujar Farah melalui pesan singkatnya, Selasa (16/06/2020).

Farah mengatakan kalau di era digital hari ini, tidak ada yang bisa mengontrol penggunaan media sosial karena akses warga negara pada informasi di kota-kota besar sangatlah mudah dan murah.

Untuk itu, Farah mengajak kepada seluruh pengguna media sosial untuk lebih berhati hati dalam menggunakan media sosial dan jangan mudah tersulut emosi

"Himbauan saya kepada para pengguna medsos, saling mengerti dengan hak - hak orang lain, sekali nyemplung, jangan baperan, hindari main perasaan, asik asik saja paling ideal ketika menyentuh hal-hal atau issue yang sensitif dan mencuri perhatian publik harus hati-hati," katanya.

Legislator muda ini menuturkan kalau pengguna medsos harus bisa lebih bijak dalam menyikapi suatu permasalahan yang ada di media sosial.

"Menyangkut substansi kemudian emosi ada undang-undang dan aturan hukum yang membatasi. Jangan sampai muncul fitnah atau ujaran kebencian," tuturnya.

Politisi asal Jawa Barat tersebut menutup dengan berpesan kepada seluruh pengguna media sosial untuk menggunakan media sosial sebagai sarana yang lebih bermanfaat.

"Kembalikan Media Sosial sebagai sarana pendidikan dan hiburan," pungkasnya.

tag: #dpr  #novel-baswedan  #bintang-emon  #farah-puteri-nahlia  #media-sosial  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement