JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - mantan hakim agung pada Mahkamah Agung Kanada, Louise Arbour, menyarankan agar pemerintah Kanada tidak mengsktradisi Meng Wanzhou, seorang eksekutif Huawei, Kanada. Pasalnya, jika itu dilakukan akan memperburuk hubungan Kanada dan Cina.
Sejak penangkapan Wanzhou, Cina berang dan menghentikan impor produk-produk pertanian dari Kanada. Selain itu, mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor yang ditahan oleh Beijing pada Desember 2018, nasibnya bakal tidak jelas.
“Sudah waktunya bagi menteri [keadilan] untuk menggunakan wewenangnya, tanggung jawabnya di bawah hukum dan mengakhiri proses ini," ujar Arbour seperti dikutip channelnewsasia.com (24/6/2020).
Putri tertua pendiri Huawei Ren Zhengfei ituditangkap di Vancouver, Kanada lewat surat perintah dari AS yang menuduh Wanzhou terlibat dalam penjualan ke Iran yang dikenai sanksi AS. Huawei dianggap melanggar sanksi AS.
Berbekal surat jaminan, Wanzhou dibebaskan dari tahanann dan tinggal di sebuah rumah mewah di Vancouver. Sementara itu kedua orang Kanada itu tetap berada dalam sistem hukuman Tiongkok.
Kejaksaan Agung Cinamengatakan telah memulai pengusunan penuntutan terhadap Kovrig dan Spavor. Keduanya "dicurigai sebagai spionase asing" dan "memberikan rahasia negara."
Menanggapi permintaan Arbour, Perdana Menteri Justin Trudeau telah menolak proposal. Ia memintanya untuk tidak campur tangan dengan alasan independensi peradilan. Apalagi membebaskan Wanzhou dengan imbalan pembebasan kedua warga Kanada.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuntut agar Tiongkok membebaskan kedua orang Kanada itu. "(negaranya) menolak penggunaan penahanan yang tidak dapat dibenarkan ini untuk memaksa Kanada," tegasnya.