JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengklaim ada temuan usulan anggaran aneh yang tak sesuai dengan peruntukan program Kementerian dan Lembaga.
Suharso mencontohkan seperti pembelian motor trail oleh salah satu kementerian untuk program revolusi mental dan kemudian anggaran untuk program pencegahan stunting justru digunakan untuk membangun pagar puskesmas.
Menanggapi hal itu, Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan kalau Suharso sebaikinya langsung saja menunjuk kementerian/lembaga apa yang dimaksud.
"Kepala Bappenas agar langsung tunjuk hidung saja terhadap kementerian dan lembaga yang mempergunakan anggaran tidak sesuai dengan programnya. Gitu aja kok repot," kata Said, di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/06/2020).
Politisi PDIP tersebut menegaskan bahwa keputusan Banggar DPR RI sudah bulat kepada refocusing anggaran yang sudah dilakukan kementerian dan lembaga agar tetap mengacu kepada program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Kami tidak mentolerir terhadap belanja kementerian dan lembaga yang tidak tetap sasaran dan outcome-nya yang tidak terukur," tegasnya.
Politisi asal Sumanep tersebut menghimbau kepada seluruh kementerian dan lembaga untuk fokus pada program PEN dan membantu masyarakat yang terdampak wabah virus corona.
"Kami mengimbau sekali lagi agar program kementerian dan lembaga fokus pada program PEN unguk membantu masyarakat miskin, rentan miskin dan korban PHK, memulihkan UMKM dan UMI, serta membantu kelompok informal yang tidak masuk dalam skema perbankan," pungkasnya.