JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Beberapa waktu lalu Putra Sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming menyatakan kalau dirinya tidak akan menjadi politisi dalam waktu selama 10 tahun mendatang dalam sebuah tayangan video wawancara.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Saiful Anam mengatakan kalau pernyataan Gibran tersebut merupakan pernyataan inkonsisten yang bisa menjadi senjata untuk calon lawannya di Pilkada Kota Solo 2020 nanti.
Saiful menilai bahwa statement yang dikeluarkan Gibran berbanding 180 derajat dengan kenyataan dan itu akan selamanya dicatat dalam sejarah.
"Itulah inkonsistensi Gibran yang selamanya akan dicatat oleh sejarah. Isu tersebut bukan tanpa masalah, karena selamanya sewaktu-waktu akan diungkit oleh publik," kata Saiful ketika dikonfirmasi, Selasa (28/07/2020).
Saiful menuturkan meski Gibran mendapatkan banyak dukungan dari beberapa parpol di Solo, publik terutama calon lawan di Pilkada Solo sudah mengetahui celah dari Gibran.
"Maka statement tersebut akan menjadi pintu masuk bagi calon lawan Gibran selain politik dinasti," tuturnya.
Menanggapi bideo wawancara Gibran yang kembali beredar itu, Saiful menilai kalau calom lawan Gibran di Pilkada Solo bisa memaikan isu tersebut untuk mengalahkan Gibran.
"Calon yang selama ini enggan melawan Gibran, yang notabene anak presiden terbuka lebar bertarung dengan memainkan isu inkonsistensi dan dinasti politik," tandasnya.
Hal tersebut diperkuat juga dengan calon lawan Gibran mampu merangkul orang-orang yang kecewa terhadap pencalonan Putra Sulung Presiden Jokowi tersebut.
“Akan menjadi hal yang menarik apabila barisan sakit hati bersatu dan memunculkan calon alternatif untuk mengalahkan Gibran dalam Pilkada Solo," pungkasnya.