JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita mendalam untuk korban ledakan di Beirut, Ibu Kota Lebanon pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu. Ucapan tersebut disampaikan Jokowi lewat akun twitter resminya @Jokowi dalam bahasa Inggris.
"Saya turut berbelasungkawa yang terdalam untuk saudara-saudara kami di Lebanon. Dalam kejadian tragis dan menyakitkan ini, Indonesia bersama Lebanon. Pikiran dan doa kami untuk keluarga dan korban ledakan dahsyat di Beirut," tulis Jokowi, Kamis, 6 Agustus 2020.
Sebelumnya, pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri juga telah menyampaikan belasungkawa atas insiden berdarah di Lebanon itu.
"Pemerintah RI menyampaikan simpati kepada Pemerintah Lebanon dan juga belasungkawa kepada keluarga korban," tulis Kemlu.
Sejumlah warga melintas di antara bangunan yang rusak akibat ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, 5 Agustus 2020.
Dari informasi yang dilaporkan Kemlu, terdapat seorang warga negara Indonesia (WNI) di Beirut yang turut menjadi korban luka ringan. KBRI mencatat, ada 1.447 WNI di Lebanon, terdiri dari 1.234 orang anggota Kontingen Garuda dan 213 orang lainnya WNI sipil.
Hingga Kamis hari ini, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia karena ledakan itu, dan 5.000 lainnya terluka. Sementara itu, lebih dari 300.000 orang kehilangan tempat tinggal, dengan keluarga terus melakukan pencairan terhadap kerabatnya yang kemungkinan tewas.
Nilai kerusakan rumah akibat peristiwa ini mencapai sekitar 3-5 miliar dollar AS atau setara Rp 43,7-72,8 triliun. Pemerintah Lebanon mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu dan masa berkabung selama tiga hari.
Ledakan besar ini diduga terjadi karena ribuan ton amonium nitrat yang disimpan selama 6 tahun di sebuah gudang di lokasi kejadian.