JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Islah dua kubu Partai Golkar hanya untuk kepentingan instan. Islah seperti itu hanya dirasakan sesaat karena sekadar bertujuan tertentu bukan penyelematan partai.
"Itu islah instan dan pragmatis yang jauh dari kepentingan menyelamatkan partai," kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, Selasa (02/06/2015).
Menurut dia, kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono hanya menggantung masalah dan tidak menyelesaikan masalah. Mungkin saja Partai Golkar lolos di KPU sebagai partai peserta pilkada tapi masalah lain sudah menunggu.
"Masih banyak masalah yang jadi ganjalan dari dua kubu, soal siapa yang diakui oleh KPU nanti akan bermasalah, belum lagi calon siapa yang akan lolos. Karena bisa saja dua kubu punya calon berbeda," katanya.
Karena itu, dia tidak yakin masalah Golkar akan selesai hanya dengan islah instan. Apalagi proses hukum terus berjalan dengan keputusan dan perkembangannya yang bisa mementahkan islah.
Seperti diketahui, kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono sepakat untuk islah. Hal itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan islah oleh keduanya, di kediaman Jusuf Kalla, Sabtu (30/5). (ss)