Berita
Oleh Alfin Pulungan pada hari Senin, 24 Agu 2020 - 16:41:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Moderasi Beragama, Modal Kerukunan Umat di Indonesia

tscom_news_photo_1598261971.jpg
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo saat memberi materi Seminar Nasional Moderasi Beragama dan Kerukunan di Kampus IAIN Curup, Senin, 24 Agustus 2020. (Sumber foto : Humas BPIP)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kerukunan umat beragama merupakan faktor penting dalam mewujudkan cita-cita menyejahterakan rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan sebuah sikap beragama yang moderat agar keberagaman entitas bangsa bisa bersatu padu membangun peradaban negeri.

Hal itu mengemuka dalam Seminar Nasional Moderasi Beragama dan Kerukunan di Kampus IAIN Curup yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama IAIN Curup-Bengkulu, Senin, 24 Agustus 2020.

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mengatakan kerukunan umat beragama bukan hanya dicirikan dari keberagaman tempat ibadah yang berdekatan satu sama lain. Tapi juga ikatan dan relasi sosial yang hangat antar sesama warga beragama.

Kendati berbeda-beda dalam hal keyakinan, menurut Yudian, mereka bisa menunjukkan sikap toleransi dan menghargai.

Kerukunan memang ditujukan untuk menjaga kelestarian sosial. Namun, BPIP memandang hal ini sejatinya sekaligus menegaskan posisi manusia ke dalam makhluk yang beradab.

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Utama BPIP Karjono. Menurutnya, agama hadir untuk menjaga harkat dan martabat manusia.

"Agama sejatinya hadir untuk menjaga harkat dan martabat kemanusiaan. Indonesia yang plural akan bisa mampu meraih kemajuan, kesejahteraan, kedamaian dan keadilan dalam bingkai NKRI yang demokratis" kata Karjono.

Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo, menjelaskan pondasi dalam menanamkan sikap moderat dalam beragama adalah dengan mengamalkan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang ada dalam Pancasila.

Dua nilai itu meniscayakan terwujudnya persatuan Indonesia. Dari sini, umat beragama memulai perannya membangun peradaban negeri.

"Nilai-nilai Pancasila sebagai pemandu kehidupan bersama dalam menciptakan tata keadaban publik. Sementara tata keadaban publik menjadi acuan dalam merawat Bhinneka Tunggal Ika," kata Benny.

Ia juga menekankan bahwa setiap komponen bangsa harus memperluas pandangan inklusif atau keterbukaan sikap berwarga negara. Sikap inklusif inilah yang nantinya menumbuhkan rasa toleran dalam diri manusia sehingga umat beragama terhindar dari segala bentuk perpecahan.

Benny menyebut hal ini adalah visi kaum beragama. Dengan visi ini, kaum beragama mampu membangun pergaulan agama yang lebih manusiawi dan meredam potensi-potensi kekerasan umat beragama.

"Mengarus utamakan Pancasila menjadi gugus insting yang mempengaruhui cara berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Benny.

Ia juga berpesan kebijakan dalam kemajuan teknologi pada era modern harus turut diperhatikan. Paralel dengan itu, mengarusutamakan nilai keluarga dalam media massa, media sosial, dan televisi juga penting dilakukan.

Hal senada dijelaskan oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Nifari. Ia mengatakan begitu penting mengarus utamakan nilai-nilai kerukunan dalam merawat keberagaman bangsa Indonesia. "Sangat penting untuk mengarusutamakan nilai kerukunan beragama dalam mengamalkan Pancasila," tandasnya.

Dalam seminar ini, hadir sebagai narasumber Sekretaris Utama BPIP, Dr. Karjono; Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo; Plt. Deputi Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP, Dr. Ani Purwanti;

Berikutnya yang hadir sebagai pembicara Direktur Pengkajian Materi BPIP, Dr. Muhammad Sabri;Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Dr. Nifari; dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, H. Bustasyar. Acara ini dimoderatori oleh Dosen syariah IAIN Curup, Dr. Busman Adyar.

tag: #kerukunan-umat-beragama  #pancasila  #bpip  #iain-curup-bengkulu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement