JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memilih Hinca Panjaitan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat. Terpilihnya Hinca cukup mengejutkan di tengah banyak spekulasi yang memperkirakan SBY akan memilih salah satu keluarga atau relasi terdekatnya menduduki jabatan strategis kedua di partainya itu.
Pengamat politik, Lely Arriannie Napitupulu juga mengatakan SBY memilih Hinca Panjaitan bukan berarti akan mengakhiri politik patron klen dirinya. Menurut Lely, SBY akan tetap membangun struktur politik dengan berbasis patron klen.
"Itu yang tetap akan dikembangkannya. Artinya nepotisme bisa dibangun dari patron klen dimana relasi patronase itu terbentuk di antara orang-orang yang diikat oleh kesamaan. Bisa dari ikatan darah, bisa sesama alumni di tentara, persekawanan dari kecil, dan semua itu relasi yang dibentuk dari patrinase yang dapat dipahami sebagai nepotisme," ujar Lely kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Menurut Lely, SBY akan tetap menempatkan relasi politik patron kleinnya di sejumlah jabatan strategis partainya selain posisi sekretaris jenderal. Dijelaskannya, Hal itu dikembangkan untuk menjaga kekuatan barisan pendukungnya.
Dalam pandangannya, Lely mengatakan penempatan Hinca di posisi Sekjen partai berlambang Mercy itu lebih bertujuan untuk memotong gerak kader Demokrat lain yang berpotensi mendeligitimasi politik SBY.
"Itu salah satu cara untuk membersihkan orang-orang yang akan menggunting dalam lipatan," ungkapnya.(ai)