JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Partai Demokrat (PD) menyoroti kasus yang melibatkan Djoko Tjandra. Partai Demokrat menganggap serangan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) kepada Jaksa Agung dalam kasus Djoko Tjandra memunculkan kesan adanya gesekan di tingkat elite politik.
"Saya tidak membela Jaksa Agung. Saya menganjurkan sikap hati-hati dan menghindari pamflet politik dalam proses penegakan hukum. Mata hukum pada tahap ini sebaiknya hanya memusat pada Djoko Tjandra. Jangan digiring pada pihak-pihak lain sebelum tiba bukti dan tiba waktu," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Rachland Nashidik, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/9/2020).
Dirinya mengaku tidak menyerang MAKI, melainkan mempertayakan penggunaan dokumen yang oleh warga negara biasa tidak mungkin didapat.
"Saya tidak menyerang MAKI. Saya mempertanyakan penggunaan dokumen yang oleh warga negara biasa tidak mungkin didapat. Menurut saya, penting sekali menjaga proses penegakan hukum senantiasa berada dalam pijakan normatifnya, dus menjauhi power abuse. Jangan sampai karena Bung Bonyamin terlalu bersemangat, komunitas intelejen kena getahnya, disangka orang ikut campur kasus ini," katanya.
Ia menilai tanpa peran Bonyamin, abdi hukum sudah berada dalam tekanan publik karena magnitude kasus ini sangat besar. Untuk itu, Rachland menyakini bahwa pihak kepolisan bisa menuntaskan kasus besar ini.
"Jadi, berilah Jenderal Idham dan Komjen Sigit kepercayaan dan waktu untuk membawa kasus ini kepada terang. Biarlah mereka bekerja keras dan profesional, jangan digoda apalagi diintimidasi," tegasnya.