JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhari Yusuf meminta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk lebih transparan dalam pengelolaan dana zakat dari umat.
Pasalnya, lanjut dia, sejauh ini lembaga tersebut masih kurang terbuka utamanya dalam hal penyaluran dana zakat dari umat.
"Ke depan harus lebih transparan mengenai pendistribusian dana zakat," tandas Politikus PKS itu kepada wartawan, Selasa (07/10/2020).
Tak hanya soal pendistribusian, Bukhari juga menyoroti kurang maksimalnya BAZNAS dalam hal penghimpunan dana zakat dari sejumlah lembaga negara maupun perusahaan-perusahaan plat merah.
"Selama ini BAZNAS kurang maksimal dalam penggalangan dana zakat terutama yang berasal dari selain PNS dan BUMN, sehingga capaiannya jauh di bawah harapan," ungkapnya.
Bukhari mengaku heran jika melihat potensi dana zakat yang ada jika disandingkan dengan penerimaannya.
"(Dari) Kementerian/Lembaga Rp300 Milyar. Sedangkan potensi zakat Rp330 Triliun," sindirnya.