JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo bakal melakoni debat terbuka, Jumat (6/11) malam. Mereka akan adu visi dan misi. "Persiapan sudah matang. Saya sudah bikin list pertanyaan apa saja untuk dilempar kepada beliau berdua (paslon Bagyo-Supardjo),” kata Gibran, putra Presiden Jokowi itu.
Sikap optimistis juga diungkapkan pasangan Bagyo (penjahit) dan Supardjo (ketua RW). "Visi dan misi sudah kami siapkan jauh-jauh hari. Sudah tiga kali simulasi terkait pemahaman dan penajaman program-program yang akan kami sampaikan pada debat nanti,” ujar Supardjo Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti mengatakan, pada pertemuan Rabu (4/11) malam lalu.
Dua pasangan calon yang hadir sudah menyepakati rundown acara debat publik. “Porsi debat antar paslon atau menyanggah lebih banyak. Sumber pertanyaan ada tiga. Yakni, dari tim penyusun debat, aspirasi masyarakat yang ditayangkan lewat video dan dari paslon,” ujar Nurul.
Kedua paslon akan beradu visi misi dengan penekanan pada masalah pandemi dan penanganannya. Terkait pengamanan debat, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menuturkan, pihaknya sudah menyurati kedua belah pihak. Baik para paslon, parpol, maupun tim sukses.
Petugas gabungan yang disiagakan ada 250 personel. Terdiri dari 200 jajaran Polri serta 50 dari unsur TNI. Pengamanan terbagi menjadi tiga ring. Di area ruangan, sekitar gedung, dan jalan menuju lokasi debat di The Sunan Hotel Solo.
Jokowi Tak Bantu
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, menyebut, Presiden Joko Widodo tak cawe-cawe dengan persiapan debat Pilkada putra sulungnya yang maju sebagai Calon Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi juga disebut tak ikut campur dalam persiapan debat Pilkada menantunya yang mencalonkan diri sebagai Calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution. "Mas Bobby, Mas Gibran itu sama dengan warga negara lain yang punya hak memilih dan dipilih, tidak ada kaitannya dengan putra atau mantu presiden. Jadi persiapannya biasa-biasa saja, presiden juga tidak cawe-cawe terkait dengan ini," kata Donny.
Calon Kuat
Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa dengan PDI-P sebagai parpol pengusung utama. Sementara lawannya, Bagyo Wahyono-FX Supardjo, maju lewat jalur independen. Sebelum mengikuti jejak ayahnya terjun ke politik, Gibran dikenal sebagai pengusaha. Ia menggeluti bisnis kuliner dengan mendirikan katering Chilli Pari dan martabak Markobar.
Ia baru menyatakan niat mencalonkan diri sebagai wali kota Solo pada tahun lalu. Setelah itu, Gibran pun bergabung dengan PDI-P, partai yang mengusung ayahnya pada Pilkada Solo, Pilkada DKI Jakarta, dan dua kali Pilpres.
Karier Gibran di partai banteng berjalan mulus. Meski baru bergabung, ia langsung mendapatkan tiket dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk maju pada Pilkada Solo.
Ia bahkan mendepak Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Solo yang sudah lebih dulu mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Cabang PDI-P.
Adapun sang penantang Gibran, yakni Bagyo Wahyono-FX Supardjo bukanlah sosok politik. Keduanya merupakan calon perseorangan atau independen yang didukung oleh organisasi kemasyarakatan bernama Tikus Pithi Hanata Baris.
Bagyo sendiri adalah warga Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, yang sehari-hari bekerja sebagai penjahit.
Sementara itu, Supardjo merupakan seorang ketua rukun warga (RW) di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo.
Meski belum memiliki pengalaman politik sebelumnya, pasangan ini berhasil mengumpulkan syarat dukungan untuk maju sebagai calon independen dalam Pilkada Solo.