JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan institusinya dan Polda Jabar sudah berupaya membubarkan kerumunan massa Habib Rizieq Syihab saat mengunjungi Pondok Pesantren Alam dan Agrokultural Markaz Syariah di Megamendung, Kabupaten Bogor,
Namun, kata Ridwan Kamil, cara membubarkannya dengan cara humanis, bukan represif. Karena membludaknya massa, maka proses pembubaran massa itu memakan waktu dan tidak bisa dilakukan dengan cepat. "Keputusan ini akhirnya memberikan konsekuensi dinamika di kepolisian di mana sahabat kami Pak Kapolda Pak Rudy tentu terjadi pergeseran," ujar Emil, sapaan Ridwan Kamil, di Kodam III Siliwangi, Selasa (17/11).
Ridwan Kamil menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak atas berbagai dinamika yang terjadi.
"Terakhir dari saya kronologi terkait yang di Megamendung, pertama apapun yang terjadi di wilayah Provinsi Jabar ini tentunya tanggung jawab gubernur, jadi kalau peristiwa hari ini ingin mencari siapa yang bertanggung jawab, tentunya saya yang bertanggung jawab sebagai pimpinan," kata dia.
"Saya menghaturkan permohonan maaf jika dinamika ini membuat situasi kurang baik, jadi permohonan saya sangat tulus teriring juga untuk memperbaiki jika ada kekeliruan dalam manajemen COVID di mata banyak pihak," lanjut dia.
Emil menambahkan, kini semua orang sedang dalam kondisi marah, stress dan lelah. Maka dari itu, sangat mudah untuk menyalahkan. Kalau hendak menyalahkan dirinya, maka dia mempersilahkan. Namun, alangkah lebih baik bila saling memberi energi positif sehingga memberi rasa tentram.
Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi. Jabatan itu akan diisi oleh Irjen Ahmad Dofiri. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, pencopotan keduanya karena tidak menjalankan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan. Keduanya pun diberi sanksi tegas.