JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menanggapi pernyataan terdakwa kasus korupsi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sutan Bhatoengana, yang menyebut nama Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam perkara korupsi tersebut di sidang Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Menurut Ruhut, Sutan sengaja mengaitkan Ibas dengan kasus tersebut karena ingin menarik perhatian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Demokrat agar Sutan tidak dijebloskan ke penjara.
"Ini ibarat masuk jurang, (Sutan) belum sampai (jurang) karena masih sampai persidangan. Agar tak sampai jurang, ada akar, kayu, dia pegang," ujar Ruhut di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (7/6/2015).
Namun, Ruhut enggan mengomentari lebih lanjut persoalan hukum yang sedang dihadapi Sutan. "Jadi ngga usah didebatkan," ungkapnya.
Anggota Komisi III DPR RI ini bahkan memastikan bahwa SBY dan Demokrat tidak akan memberikan pertolongan bagi Sutan.
"Dia mau masuk jurang berharap SBY bela dia, demokrat bela dia, enggak lah, siapa suruh lo korupsi," tandasnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana membeberkan rencana pertemuan yang dilakukan mantan Sekretaris Jenderal Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dengan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini terkait proyek migas.
Rencana pertemuan antara Ibas dengan Rudi, kata Sutan dilakukan di gedung Rafles di kawasan Cibubur. Menurut Sutan, pertemuan di Rafles itu direncanakan oleh Deni Karmaina selaku Direktur PT Rajawali Swiber Cakrawala yang merupakan teman Ibas.
"Saya waktu itu diundang oleh Deni membawa nama Ibas, waktu itu Eka (Putra) mengontak saya yang katakan Ibas mau ketemu (di Rafles)," ujar Sutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Namun, menurut Sutan pertemuan di Rafles batal karena Ibas yang tak jua datang ke tempat yang sudah ditentukan itu. Menurutnya, justru di tempat yang sama ada Bendahara Umum Demokrat, Sartono Utomo.(yn)