JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VII DPR M Nasir menyayangkan Presiden Jokowi yang lamban mengatasi persoalan asap. Ia membandingkan dengan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilainya jauh lebih tanggap.
"Ya pada waktu itu, pemerintahan SBY cukup cepat penanganannya. Kita pada waktu itu tahun 2014, beliau turun. Waktu itu jarak pandang tidak meyakinkan juga, tapi SBY sangat tegas berani untuk landing dan memimpin langsung penanganan asap. Dan dalam jangka tiga hari, asap tuntas," ungkap Nasir di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Selain itu, Nasir juga mengkritik pemerintah yang tidak memberikan anggaran yang cukup untuk penanganan kabut asap. Seharusnya pemerintah pusat dan daerah berkoordinasi untuk mengalokasikan pendanaan untuk asap.
Kader Partai Demokrat itu mengaku prihatin melihat kondisi masyarakat di Sumatera saat ini akibat kepungan asap. Bahkan, sebut Nasir, keluarganya pun harus diungsikan ke luar dari propinsi Riau.
"Keluarga saya sendiri saya ungsikan, karena kondisinya mengkhawatirkan. Kondisi kita sendiri di Riau lumpuh, penerbangannya lumpuh. Sudah satu bulan lumpuh. Tidak bisa aktif dan kondisi transportasi laut juga lumpuh karena jarak pandang tidak bisa lebih 100 meter. Di situ kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Kondisi darat pun sangat riskan tapi masyarakat harus berani untuk mengungsi dari Riau," paparnya.(yn)