JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Legislator PDIP Aria Bima mengatakan bila industri perkeretaapian INKA memiliki prospek yang baik untuk kepentingan nasional.
Hal tersebut, karena adanya interkoneksitas infrastruktur, lantaran kereta api dinilai berperan penting untuk menjadi angkutan orang maupun barang.
Aria juga berpendapat Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi milik INKA yang didukung infrastruktur pabrik yang baik dapat menjadikan INKA sebagai pemimpin perusahaan perkeretaapian yang mampu memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.
“Kita cukup bangga karena perkembangan teknologi dan kemampuan SDM di INKA ini dengan infrastruktur pabrik yang dikembangkan di Banyuwangi ini. Ke depan, INKA akan menjadi leader perusahaan perkeretaapian yang tidak hanya untuk kebutuhan nasional, tapi juga untuk Asia dan ASEAN cukup bisa mendapatkan market, bahkan di Afrika juga. Ini karena kualitas produknya bagus dan harganya cukup kompetitif,” kata Aria Bima melalui keteranagnya, Senin (23/11/2020).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut juga turut menyoroti persaingan antara produk kereta Indonesia dengan Tiongkok (China).
Untuk itu, ia menyebut bila INKA perlu mempelajari secara menyeluruh untuk mengetahui biaya komponen yang membuat produk Indonesia kalah bersaing dengan produk Negeri Panda tersebut.
Aria Bima juga meminta agar adanya solusi atas tingginya cost tersebut untuk membuat cost produksi kereta api Indonesia lebih rendah, sehingga bisa menjadi lebih kompetitif dengan milik Tiongkok.
“Saya kira itu kita tidak usah cengeng ya, jadi tetep kita pelajari terus. Kita pelajari mana cost yang membuat kita kalah kompetitif, komponen mana yang membuat kita kalah kompetitif. Apakah kita masih bisa turunkan? Atau kita kombinasikan di-cost lain yang lebih rendah? Karena di (Tongkok) sana integrated industry hall yang mengintegrasikan dari bahan baku sampai bahan jadi yang bisa menurunkan tingginya cost,” ujarnya.
Politisi PDIP ini meyakini jika kualitas produk Indonesia tidak kalah saing dengan produk Tiongkok. Namun, tantangannya adalah menghasilkan produk berkualitas dengan biaya yang murah.
Sehingga hal ini harus terus menjadi perhatian INKA untuk meningkatkan daya saing berbagai produknya demi kepentingan nasional yakni dalam meningkatkan angka ekspor Indonesia.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap industri di dalam negeri.
Hal ini menjadi perhatian Komisi VI DPR RI untuk mengetahui secara langsung dampak pandemi Covid-19 khususnya terhadap industri perkeretaapian milik negeri dengan meninjau langsung pabrik kereta api milik PT Stadler INKA Indonesia di Banyuwangi, Jawa Timur, dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima.
“Keadaan industri kereta seperti apa pasca Covid-19, apakah masih bisa bergerak atau tidak. Kita tahu Covid tidak hanya penyebaran virus saja, tetapi juga ada dampaknya. Dan ternyata saya melihat (dalam paparan) pasar itu tetap, tidak berubah. Jadi kecenderungan industri-industri ini akan tetap eksis kalau pasar itu tetap ada,” pungkasnya.