JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, menyebut pemuda bangsa Indonesia mempunyai prakarsa yang tinggi pada awal-awal abad ke-20 dalam gerakan perjuangan bangsa Indonesia untuk bersepakat mempersatukan bangsa Indonesia yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
“Pemuda-Pemudi Indonesia punya prestasi tertinggi yang tidak tertandingi oleh bangsa-bangsa lain, yaitu sumpah pemuda, anak-anak muda telah bersumpah untuk menjadi Bangsa yang satu yaitu Bangsa Indonesia," kata Yudian dalam sebuah seminar nasional di Universitas Gadjah Mada (UGM), dikutip dari siaran pers BPIP, Selasa, (1/12/2020).
Menurut Yudian, para pemuda sudah seharusnya merasa terpanggil untuk menyelamatkan ideologi Pancasila, mengingat banyak sekali upaya untuk mendegradasi keluhuran nilai ideologi negara tersebut. Selain dengan membuat konter ideologi melalui ruang publik, pemuda bisa memperjuangkan Pancasila melalui prestasi-prestasi diberbagai bidang.
Senada dengan Yudian, Wakil Rektor UGM, Djagal Wiseso Marseno, menuturkan pentingnya seminar kebangsaan yang diselenggarakan BPIP karena topik yang didiskusikan adalah merupakan bagian dari ketahanan nasional. Hal itu, kata dia, dapat memberikan pemahaman bagi generasi saat ini tentang pentingnya Pancasila.
“Topik yang didiskusikan adalah bagian dari ketahanan nasional yang terbingkai pada empat pilar konsensus dasar, namun frame ini bisa pecah dengan isu-isu sara yang bisa mengancam ketahanan Nasional," ujar Djagal.
Terkait hal tersebut, dia mengutip petuah sufi yang menyebutkan bahwa urgensi ketahanan nasional sangat dibutuhkan bagi sebuah bangsa melalui pesan-pesan positif.
“Hidup adalah pertempuran antara yang baik dan buruk, begitulah Indonesia adalah pertempuran antara yang menguatkan dan upaya yang melemahkan ketahanan Nasional, pertempuran akan dimenangkan oleh yang baik atau yang ingin menguatkan ketahanan Nasional jika pesan-pesan positif selalu dihembuskan sehingga menjadi kekuatan bagi yang baik,” tutur Djagal mengutip pesan salah seorang Sufi.
Adapun seminar yang diselenggarakan BPIP bersama Universitas Club UGM menghadirkan sejumlah narasumber: Deputi Pengkajian Materi BPIP, Prof Adji Samekto; Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Benny Susetyo; Koordinator Srikandi Lintas Iman, Pendeta Kristi; Presiden BEM UGM 2020, Sultan Faraz.