Berita
Oleh Rihad pada hari Sunday, 27 Des 2020 - 12:43:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Pertumbuhan Ekonomi Naik Hingga 5,8 Persen Tahun Depan

tscom_news_photo_1609044148.jpg
Perry Warjiyo (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia di tahun 2021 akan kembali ke zona positif, bahkan melesat hingga berada di kisaran 4,8% hingga 5,8%. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, ketahanan perekonomian di tahun depan ditopang oleh membaiknya sejumlah komponen pembentuk produk domestik bruto (PDB).

“Sumber PDB (tahun depan) yang pertama dari ekspor, kinerja ekspor sudah baik dan tahun depan akan semakin baik didukung dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi global,” ujar Perry.

Sumber pertumbuhan ekonomi juga dari konsumsi swasta maupun konsumsi pemerintah. Menurutnya, komponen tersebut mampu kokoh menopang perekonomian domestik seiring dengan bergulirnya stimulus fiskal lewat program perlindungan sosial.

Selanjutnya, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lain akan datang dari investasi seiring dengan berlakunya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Pemulihan ekonomi sudah akan terlihat di kuartal IV-2020, perekonomian akan tumbuh ke zona positif, setelah dua kuartal berturut-turut tumbuh negatif. “Pertumbuhan akan mulai positif di kuartal IV-2020 dan akan meningkat di kisaran 4,8% hingga 5,8% di tahun 2021,” ujar Perry, beberapa waktu lalu

Perry menyebut beberapa faktor yang mendukung optimisme tersebut. Pertama, sumber pertumbuhan di tahun 2021 akan semakin baik terutama dari ekspor.

Kemudian, sumber pertumbuhan lainnya adalah konsumsi baik swasta maupun pemerintah yang didukung oleh stimulus fiskal yang digulirkan oleh pemerintah.

Sumber pertumbuhan lain juga akan datang dari investasi yang akan semakin moncer akibat implementasi dari Undang-Undang (UU) Cipta Lapangan Kerja.

Kedua, perbaikan perekonomian akan lebih lancar dengan adanya proses vaksinasi. Dengan adanya vaksin, diharapkan mampu mendukung mobilitas manusia dan mendukung geraknya roda perekonomian.

Ketiga, sinergi kebijakan yang dibangun oleh pemerintah, BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan, perbankan, dan dunia usaha yang mampu memperkokoh optimisme pemulihan ekonomi.

Ekonomi Sulit 2020

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi pada 2020 sangat sulit.

Padahal di awal 2020, pemerintah memprediksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 5,3% year on year (yoy) atau lebih tinggi daripada realisasi pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,02%. Namun, seiring berjalannya pandemi virus corona, ekonomi Indonesia diramal minus 2,2% hingga minus 1,7%.

Meski begitu, Menkeu meyakini sejalan dengan pengendalian penyebaran virus corona, ekonomi Indonesia sudah mulai membaik sejak terpukul dalam pada kuartal II-2020, lanjut pulih di kuartal III-2020 hingga kuartal IV-2020 saat ini.

Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) memprediksi ekonomi global minus 4,2% yoy pada 2020. Sementara, International Monetary Fund (IMF) di level minus 4,4% yoy. Bahkan, World Bank meramal minus 5,2% yoy.

tag: #ekonomi-indonesia  #bank-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement