JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengumumkan bahwa pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta tidak lagi menerima bantuan sosial tunai (BST) dari pemerintah. Sementara tahun lalu, pengemudi ojol mendapat bansos sembako senilai Rp 300.000. Ia menjelaskan, bansos tunai senilai Rp 300.000 yang diberikan kali ini ditujukan kepada warga miskin yang kehilangan mata pencahariannya akibat pandemi Covid-19. "Jadi, sekarang yang sudah bekerja tidak lagi menerima bantuan," ujarnya di Balai Kota Jakarta. Dengan demikian, dia memastikan bahwa tahun ini jumlah penerima manfaat bansos lebih sedikit dibandingkan 2020. "Jadi memang ada pengurangan jumlah dari sebelumnya total 2,55 juta KK penerima sembako, sekarang tidak sampai 1,9 juta kurang lebih," kata dia. Penyaluran bansos tunai bakal dilakukan Pemprov DKI dan pemerintah pusat selama empat bulan ke depan hingga April 2021. BST dari Pemprov DKI akan disalurkan melalui Bank DKI, sedangkan bansos tunai dari pemerintah pusat melalui PT Pos Indonesia. "Jumlah bantuan dari pemerintah pusat yang sebelumnya untuk DKI Jakarta 1,3 juta paket sembako, sekarang kurang lebih 750.000 penerima manfaat," ujar dia. "Kemudian dari DKI Jakarta, itu kurang lebih 1,1 juta KK ya," tambahnya.