Berita
Oleh Rihad pada hari Kamis, 07 Jan 2021 - 13:34:32 WIB
Bagikan Berita ini :

KBRI Washington DC Minta WNI Patuhi Ketentuan Jam Malam

tscom_news_photo_1610001272.png
Demo di Capitol Hill (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Massa pendukung Donald Trump melakukan serangan ke Gedung Capitol Hill, Washington D.C di saat para anggota Kongres hendak mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Usai kerusuhan, Mayor District of Columbia (D.C.) mengeluarkan perintah curfew atau jam malam untuk wilayah D.C yang akan berlaku mulai Rabu (6/1/2021) pukul 6 p.m hingga Kamis (7/1/2021) pukul 6 a.m.

Perintah jam malah tersebut dapat berdampak hukum bagi yang melanggar. Kendati demikian, aturan tersebut tidak berlaku untuk para pekerja esensial termasuk para pekerja media dengan kredensial resmi, ketika melakukan kegiatan esensial termasuk dalam perjalanannya baik dari atau menuju tempat bekerja.

Melalui akun sosial media resmi KBRI Washington D.C baik Twitter maupun Instagram, pihak KBRI terus mengimbau warga Indonesia (WNI) untuk mematuhi aturan tersebut.

"Seluruh masyarakat Indonesia diimbau untuk mematuhi perintah tersebut untuk keamanan dan keselamatan masing-masing," imbau pihak KBRI D.C kepada para WNI.

Kericuhan di Gedung Capitol Hill AS akibat massa pendukung Donald Trump merangsek masuk. "Wanita yang ditembak di dalam Gedung Capitol Hill selama kerusuhan Rabu 6 Januari 2021 sore dinyatakan meninggal di sebuah rumah sakit," ujar juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan mengkonfirmasi kepada CNN yang dikutip Kamis (7/1/2021).

Sementara itu, seorang pria juga dilaporkan dalam kondisi kritis setelah jatuh dari perancah di Capitol Hill. Lelaki yang diidentifikasi berusia 24 tahun yang sedang memanjat perancah di depan barat gedung tersebut saat terjatuh lebih dari 30 kaki atau sekitar sembilan meter.

Dia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, menurut sebuah sumber.

Pejabat Gedung Putih Mundur

Dua tangan kanan senior Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump mengundurkan diri menyusul kerusuhan di Gedung Capitol saat massa pendukung Presiden Trump menyerbu gedung Kongres AS itu.

Sejumlah pejabat tinggi Gedung Putih juga mempertimbangkan untuk mundur, termasuk penasihat keamanan nasional Robert O"Brien dan wakilnya, Matthew Pottinger, kata beberapa sumber.

Stephanie Grisham mengundurkan diri sebagai kepala staf ibu negara usai para pendukung Donald Trump menduduki Gedung Capitol dengan kekerasan, dalam upaya untuk menghadang Kongres mengesahkan hasil pemilihan presiden.

"Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara di Gedung Putih. Saya sangat bangga telah menjadi bagian dari misi Nyonya Trump untuk membantu anak-anak di berbagai daerah, dan bangga atas banyak pencapaian pemerintahan ini," kata Grisham dalam sebuah pernyataan. Grisham, yang menghabiskan satu tahun sebagai juru bicara Gedung Putih sebelum menjadi kepala staf ibu negara, tidak mengatakan apakah pengunduran dirinya merupakan bentuk reaksi atas kekerasan di Capitol Hill tersebut.

Sekretaris sosial Gedung Putih, Rickie Niceta, juga mengundurkan diri, begitu pula wakil juru bicara Gedung Putih, Sarah Matthews, sebagaimana dikatakan sumber kepada Reuters.

O"Brien mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, sama seperti Pottinger, wakil penasihat keamanan nasional yang telah menjadi suara kunci terkait kebijakan pemerintah soal China, menurut dua sumber.

"Saya baru saja berbicara dengan Wakil Presiden Pence," kata O"Brien dalam sebuah pernyataan pada Rabu (6/1) pagi, dan menambahkan, "Saya bangga telah melayani (negara) bersamanya."

Gedung Putih menolak berkomentar.

tag: #donald-trump  #amerika-serikat  #joe-biden  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement