JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pedagang daging di Jabodetabek berencana mogok jualan selama tiga hari mulai besok, Rabu (20/1). Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKKPI) Abdullah Mansuri mengatakan, pedagang daging tidak mendapat keuntungan dari kenaikan harga daging yang terjadi beberapa waktu lalu. "Ini merupakan bentuk protes yang dilakukan para pedagang karena harga yang cukup menyulitkan," tambahnya.
Mansuri bilang, saat ini pihaknya terus melakukan upaya untuk meredam rencana mogok para pedagang daging di Jabodetabek. Salah satu masukannya yaitu menjual daging sebagian.
"Volumenya saja dikurangi. Kami sudah mengeluarkan surat edaran," jelasnya.
Harga daging sapi murni berada di atas Rp 120 ribu per kilogram (kg) dalam beberapa hari terakhir. Padahal, biasanya harga cuma di kisaran Rp 110 ribu sampai Rp 114 ribu per kg.
Begitu juga dengan harga daging sapi bagian paha belakang yang normalnya hanya sedikit di atas Rp 100 ribu per kg. Tapi, beberapa hari sempat memuncak ke Rp 126 ribu per kg.
Tetapi, tidak hanya penjual daging, Rumah Potong Hewan (RPH) yang menjadi penyuplai daging juga ikut bersolidaritas atas aksi protes melejitnya harga daging, dengan menghentikan produksinya selama tiga hari ke depan.
Seruan untuk mogok jualan dan solidaritas ini dikeluarkan oleh Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), berdasarkan hasil rapat pedagang daging se Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Maka dengan ini seluruh pedagang daging diimbau untuk tidak melakukan aktivitas perdagangan, baik itu pemotongan sapi hidup dari RPH, maupun daging beku dari distributor di setiap pasar se Jadetabek," tulis Edaran itu, Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Hal ini diamini Kepala RPH Tunas Karya Pamulang Suwandi. Dia mengatakan, pihaknya ikut bersolidaritas dengan tidak melakukan pemotongan sapi dan daging, selama tiga hari kedepan, mulai hari ini hingga Kamis 22 Januari 2021.
"Saya ikut berpartisipasi dengan rekan-rekan kita pedagang, karena harga sudah tidak sewajarnya sekarang," katanya.