Bisnis
Oleh Rihad pada hari Selasa, 26 Jan 2021 - 10:04:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Bahlil Berharap Investasi Amerika Meningkat Pasca Biden Jadi Presiden

tscom_news_photo_1611630271.jpg
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Joe Biden telah resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang ke-46 menggantikan Donald Trump. Apa pengaruhnya terhadap ekonomi Indonesia?

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pergantian Presiden AS tidak akan berpengaruh terhadap foreign direct investment (FDI) dari Negeri Paman Sam.

“Kalau saya melihat data yang terakhir sih landai landai saja yang enggak ada masalah, tinggal bagaimana kita melakukan pola komunikasi yang baik khususnya di perdagangan,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal IV-2020, Senin (25/1).

Kendati demikian, Bahlil berharap fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) untuk Indonesia dari Amerika Serikat terus berlangsung. "Harapan saya Joe Biden menambah investasi lah untuk suruh pengusaha Amerika ke Indonesia," ujar Bahlil.

BKPM mencatat, realisasi FDI sepanjang 2020 sebesar US$ 28,66 miliar. Amerika Serikat menduduki posisi kedelapan terbanyak dari realisasi Januari-Desember 2020 yakni mencapai US$ 749 miliar yang tersebar dalam 1.472 proyek. “Lima tahun terakhir Republik atau Demokrat yang menang itu tidak terlalu berdampak signifikan terhadap realisasi investasi Amerika di Indonesia,” ujar Bahlil.

Sebagai info, berdasarkan negara asal PMA, pada Januari-Desember 2020 secara berurutan terbanyak berasal dari Singapura US$ 9,8 miliar, China US$ 4,8 miliar, Hongkong US$ 3,5 miliar, Jepang US$ 2,6 miliar, dan Korea Selatan US$ 1,8 miliar.

Adapun nilai investasi asing itu tersebar dalam 16.786 proyek. Secara nilai investasi, proyek yang paling banyak menyumbang PMA yakni industri dasar, barang logam, dan bukan mesin, dan peralatannya, US$ 1,48 miliar. Kemudian, listrik, air, dan gas US$ 1,36 miliar. Lalu, gudang dan telekomunikasi US$ 1,13 miliar. Sisanya, berasal dari industri kertas percetakan, kendaraan bermotor, dan pertambangan yang berkontribusi di bawah US$ 600 juta.

Peran PMDN

Bahlil Lahadalia mengatakan, tahun ini investor domestik menjadi menopang investasi di saat hampir seluruh ekonomi negara-negara di dunia mengalami pelemahan akibat dampak pandemi virus corona.

Adapun secara tahunan realisasi investasi dari PMDN tumbuh 7% year on year (yoy) dari tahun 2019 yang membubukan Rp 386,5 triliun. Berdasarkan sektor usaha, PMDN didominasi oleh sektor transportasi, gudang, telekomunikasi sebanyak 19,5% dari total PMDN atau setara Rp 20,2 triliun.

Kemudian disusul oleh sektor konstruksi sejumlah Rp 19,3 triliun (18,6%), perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 15,5 triliun (14,9%), listrik, gas, dan air Rp 9,3 triliun (9%), industri kimia dan farmasi Rp 8,7 triliun (8,4%), dan sektor lainnya Rp 30,6 triliun (29,6%).

Nilai investasi tersebut tersebar di beberapa lokasi, catatan BKPM sepuluh provinsi paling banyak mendapatkan PMDN antara lain Jawa timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Riau, Banten, Jawa Tengah, Kalimanta Timur, Sumatera Utama, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Riau.

"Ini pertama dalam sejarah, peran PMDN sangat berguna. PMDN menjadi benteng pertahanan investasi di era pandemi," katanya

tag: #investasi-asing  #amerika-serikat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement