JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR RI Mukhtarudin mengaku janggal dengan desakan sejumlah pihak agar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka kran import gula rafinasi guna memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman (mamin).
Sebab, kata dia, stock gula untuk kebutuhan industri mamin setidaknya masih cukup hingga hari raya Idul Fitri nanti.
"Ini hanya permainan dari anggota asosiasi atau pihak lain yang berkepentingan untuk bisa import sendiri gula rafinasi. Patut diduga Anggota Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) yang ingin import gula rafinasi," tandas Politikus Golkar itu kepada wartawan, Sabtu (30/01/2021).
"Apabila hal ini terjadi maka akan berakibat tutupnya seluruh industri pengolah gula rafinasi dan banyaknya rekomendasi yg harus dikeluarkan oleh kemenperin, karena ada ribuan anggota asosiasi Mamin," ungkapnya.
Mukhtarudin menduga desakan tersebut disebabkan adanya kebijakan dari Kemenperin yang sejauh ini sudah cukup efektif untuk menekan kebocoran import gula rafinasi merembes ke pasar gula konsumsi sehingga berdampak kepada para petani dan pedagang gula konsumsi.
"Kebijakan demarkasi dari kemenperin sudah bagus, karena dengan kebijakan demarkasi ini dapat mengetahui kebutuhan dan suplai gula untuk masing-masing sektor secara lebih jelas pemenuhannya," ungkapnya.