Oleh Bachtiar pada hari Senin, 01 Feb 2021 - 19:17:53 WIB
Bagikan Berita ini :

Tekan Kebocoran Import Gula, Eks Ketua Komisi VI ini Dorong Pemerintah Design Neraca Gula

tscom_news_photo_1612181873.jpg
Achmad Hafisz Thohir Wakil Ketua Komisi XI DPR RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Eks Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Thohir mendorong agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Pertanian (Kementan) membuat sistem import gula berdasarkan data supply dan demand yang sudah terkonsolidasi. Agar lebih terpadu.

Data supply dan demand diperlukan guna meminimalisir potensi kebocoran import gula yang berdampak pada harga gula konsumsi yang dihasilkan para petani dibawah.

"Neraca gula ada maka akan menghilangkan spekulasi import. Beres pasti kalau sudah ada neraca gula," tandas Wakil Ketua Komisi XI DPR RI itu kepada wartawan, Senin (01/02/2021).

Dikatakannya, persoalan kebocoran import gula ke pasar merupakan persoalan klasik dan seringkali diingatkan DPR berkali-kali.

"Dulu waktu saya menjabat ketua komisi VI sudah putuskan agar Mendag dan Menperin membuat neraca gula. Sayang gak terfollowup karena keburu saya diminta ke komisi XI mengawal Tax Amnesty," ungkapnya.

tag: #impor-gula  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Bersinergi dalam Beragam Aksi Kebaikan, Alumni ITB 1997 Gelar Acara Silaturahmi

Oleh Fath
pada hari Minggu, 05 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 1997 menegaskan kebersamaan dan komitmennya untuk beraksi dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam Temu Kangen Syner97 ...
Berita

Jemaah Haji Kloter Pertama Mulai 12 Mei

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, pemberangkatan perdana jemaah Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi pada 12 Mei 2024. Di mana sebanyak 22 kelompok terbang (kloter) akan ...