JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Eks Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Thohir mendorong agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Pertanian (Kementan) membuat sistem import gula berdasarkan data supply dan demand yang sudah terkonsolidasi. Agar lebih terpadu.
Data supply dan demand diperlukan guna meminimalisir potensi kebocoran import gula yang berdampak pada harga gula konsumsi yang dihasilkan para petani dibawah.
"Neraca gula ada maka akan menghilangkan spekulasi import. Beres pasti kalau sudah ada neraca gula," tandas Wakil Ketua Komisi XI DPR RI itu kepada wartawan, Senin (01/02/2021).
Dikatakannya, persoalan kebocoran import gula ke pasar merupakan persoalan klasik dan seringkali diingatkan DPR berkali-kali.
"Dulu waktu saya menjabat ketua komisi VI sudah putuskan agar Mendag dan Menperin membuat neraca gula. Sayang gak terfollowup karena keburu saya diminta ke komisi XI mengawal Tax Amnesty," ungkapnya.