JAKARTA ( TEROPONG SENAYAN ) -- Seorang pria California utara, Amerika Serikat, Angelo Quinto (30) dilaporkan tewas setelah polisi menginjak lehernya selama hampir lima menit.
Angelo Quinto merupakan pria dengan gangguan mental
"Para petugas polisi Antiokhia ini memborgol Angelo tetapi tidak menghentikan serangan mereka terhadap pemuda itu dan secara misterius menggunakan teknik "George Floyd" dengan menempatkan lutut di punggung dan samping lehernya, mengabaikan permintaan "tolong" Quinto, jangan bunuh aku"," kata pengacara keluarga Angelo, John L Burris.
Kejadian berawal saat sang kakak, Isabella Collins menelepon polisi untuk datang ke rumahnya di Antiokhia, California pada 23 Desember.
Menurut pengacara, ketika itu Isabella meminta anggota polisi datang karena takut Angelo Quinto akan melukai ibunya.
"(Angelo) mengidap gangguan kesehatan mental: kecemasan, depresi dan paranoia selama beberapa bulan sebelumnya," kata John Burris dalam konferensi pers Kamis (18/2) dikutip dari CNN.
Sebelum polisi tiba, ibunya memeluk Angelo di dada dengan tangan melingkar di punggung selama beberapa menit. Saat itu Angelo disebut sudah mulai tenang.
Ketika itu datang dua petugas dari Departemen Kepolisian Antiokhia.
Namun, mereka tidak berusaha memahami situasi dan justru sebaliknya, langsung meraih Angelo dari pelukan ibunya.
Angelo pingsan dan dibawa ke rumah sakit setempat. Tiga hari kemudian dia dinyatakan meninggal. Ibu Angelo, Mario Quinto Collins merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel.
"Apa yang terjadi?," katanya terengah-engah saat melihat Angelo tidak bergerak.
Departemen Kepolisian Antiokhia dan Divisi Pemeriksa Sheriff County Contra Costa tidak menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan pada Senin (22/2).
Kantor Sheriff Coroner Contra Costa County kepada mengatakan penyebab kematian Angelo masih belum diketahui. Kematiannya masih diselidiki oleh kantor Jaksa Wilayah Contra Costa County.