JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Direktur Sosialisasi dan Komunikasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) M. Akbar Hadi Prabowo menekankan agar raksasa-raksasa digital dunia yang beroperasi di Indonesia memperhatikan karakter dan kepribadian bangsa di negara tempat mereka beroperasi. Jadi tidak hanya sekedar melihat dari aspek bisnis belaka.
"Intinya teknologi harus dipakai untuk kepentingan kedaulatan bangsa. Semua penemuan teknologi termasuk perusahaan yang mengolah teknologi seharusnya berorientasi untuk melayani kepentingan bangsa," tandas Akbar saat dihubungi wartawan, Selasa (09/03/2021).
Adapun jika dilihat dari aspek bisnis, Akbar berharap agar para Over The Top (OTT) menyediakan teknologi yang mereka miliki untuk menopang dan mendukung kegiatan bisnis masyarakatnya.
"Semua alih teknologi digunakan untuk mempromosi produk bangsa ini," ujar Akbar.
Yang paling penting juga, kata dia, perangkat teknologi yang mereka miliki juga mesti mematuhi rambu-rambu aturan yang berlaku disatu negara dalam hal ini Indonesia.
"BPIP mendorong pemanfaatan teknologi dalam negeri (oleh para OTT) tunduk untuk melayani kepentingan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia," tegasnya.
"Transformasi digital harus tetap menjaga kedaulatan dan kemandirian bangsa," sambungnya.
Meski demikian, kata Akbar, Indonesia tidak menganut proteksionisme dalam perdagangan karena terbukti merugikan negara.
"Pentingnya transformasi digital adalah cara yang tepat untuk semua pihak," tandasnya.
Sekali lagi, kata Akbar menekankan, perdagangan digital utamanya, harus mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan seperti UMKM.
"Kekuatan digital sudah semestinya dimanfaatkan untuk merangkai jaringan UMKM di seluruh Indonesia dan pasar nasional serta global," pungkasnya.