JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kehadiran buku fisik saat ini memang semakin tergerus dengan buku-buku digital. Meski begitu eksistensi buku fisik dipercaya bakal terus ada karena manusia membutuhkannya.
Menurut Kurnia Effendi, sastrawan dan penyair terkenal di Indonesia yang juga menjadi Narasumber, menyatakan bahwa diperkirakan 20 tahun buku-buku cetak/fisik masih eksis, karena masih banyak pembaca yang mempunyai perilaku dimana buku fisik tidak tergantikan oleh buku digital (e-book).
Senada dengan pendapat tersebut, salah satu Owner dan Komisaris Bromobook.com, DR. Ririn Wulandari, SE, MM, beranggapan buku fisik masih mempunyai banyak keunggulan ketimbang buku digital, dan tidak akan menjadi sekedar pajangan sejarah.
“Buku (fisik) masih diperlukan dan akan terus ada, sampai kapanpun, karena saya melihat buku digital bisa tiba-tiba hilang, beda kalau kita menggenggam buku fisik, tentu buku itu akan terus ada. Namun, saat ini Bromobook juga sedang menyiapkan ruang untuk penjualan e-book," kata Ririn dalam acara peluncuran Bromobook.com, toko buku online
yang digelar secara daring, Rabu (21/4/2021).
Prof Didiek J. Rachbini yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus LP3ES mengatakan, bahwa pendirian toko buku dalam kondisi pandemi seperti ini adalah tindakan out of the box. Sepertinya Bu Doktor Ririn menyadari dan menikmati tantangan besar ini.
"Mari kita doakan bersama. Saya mempercayai tekadnya sehingga buku-buku LP3ES juga menghiasi bromobook.com. Pesan saya adalah perlu menyiapkan strategi pemasaran yang tepat dan juga unik," demikian yang disampaikan Didiek.
Pembicara lain, Dr. Achmad Fachrodji, Direktur PT Balai Pustaka menyatakan bahwa Toko buku online bromobook.com menjadi alternatif pemasaran lain dari PT Balai Pustaka yang mencetak dan menjual berbagai jenis buku-buku baru maupun buku/buku sastra lama, selain melalui mall online seperti Shopee, Lazada, Bukalapak dll.
Ririn bersama Owner lainnya Dr. Yoga Religia dan Dwi Prasetyo, M.IT menghadirkan Bromobook.com, sebuah toko buku online untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menjaga orisinalitas buku-bukunya, kemudahan, keamanan, serta platform yang terus menerus up to date.
Saat ini penerbit yang bekerja sama dengan Bromobook.com diakui Ririn memang masih terbatas, namun dia percaya ke depan bakal semakin banyak penerbit yang akan menjadi partner Bromobook.com. Seiring dengan ramainya pengunjung di tokonya.
Menjadi toko buku online terdepan, menciptakan literasi kuat di Indonesia, serta bisa membawa penulis dan penerbitnya ke pasar internasional, adalah Visi Bromobook.com, tegas Ririn.
Mimpi tersebut adalah mimpi besar, hari ini adalah langkah awal, satu awal. Tanpa langkah awal, sebuah mimpi hanya mimpi di siang bolong.
“Di luar negeri bahkan penulis sama seperti selebritas, jadi bukan cuma untuk membuat dapur ngebul melainkan mensejahterakan penulis itu sendiri,” tegasnya.
Mengenai nama Bromobook, dikatakan Ririn dirinya terinspirasi dari Amazon, nama sungai yang berasal di Amerika ini tak hanya terkenal di negara asalnya saja, melainkan juga di luar negeri.
“Kalau Amazon kan nama sungai, kita juga memberi toko kita dari tempat yang sudah terkenal baik di dalam negeri maupun di luar, tadinya ada tiga pilihan seperti Borobudur, dan Bali, tetapi kita pilih Bromo karena mudah diingat," tandasnya.
