Berita
Oleh Rihad pada hari Sabtu, 24 Apr 2021 - 05:10:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Jepang Darurat Covid-19, Kirab Obor Olimpiade Dihentikan

tscom_news_photo_1619215856.jpg
Ilustrasi kitab obor Olimpiade (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kirab obor Olimpiade Tokyo mengalami pembatalan total untuk pertama kalinya, ketika penyelenggara Prefektur Okinawa mengumumkan estafet pada 2 Mei di Miyakojima tidak akan berjalan sama sekali, dan tidak ada acara yang akan diadakan, Kantor Berita Kyodo melaporkan, Jumat (23/4).

Penyelenggara di wilayah kepulauan, yang saat ini berada di bawah langkah-langkah ketat untuk mengendalikan virus corona, tersebut berencana tidak akan menggelar estafet di jalan umum, dan panitia penyelenggara Olimpiade memberikan lampu hijau atas permintaan itu.

Namun, menurut komite eksekutif Prefektur Okinawa, tidak akan ada tanggal alternatif yang ditetapkan untuk estafet dan juga tidak ada acara seremonial di Miyakojima. Hal itu menjadikannya kasus pertama pembatalan kirab obor Olimpiade, yang akan melakukan perjalanan melalui 47 prefektur di Jepang.

Keadaan Darurat

Jepang kembali menerapkan keadaan darurat terkait virus corona di Tokyo dan tiga daerah lainnya hari ini di tengah upaya keras negara ini berkutat dengan melonjaknya kasus infeksi yang terjadi hanya tiga bulan sebelum Olimpiade dibuka.

Skala pandemi di negeri ini masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan kebanyakan negara, namun melonjaknya jumlah kasus belakangan ini telah membuat was-was pejabat pemerintah dan para pekerja medis sekalipun pemerintah dan penyelenggara Olimpiade Tokyo menegaskan bahwa perhelatan ini akan jalan terus.

"Hari ini kami putuskan menyatakan keadaan darurat di prefektur Tokyo, Kyoto, Osaka dan Hyogo," umum Perdana Menteri Yoshihide Suga seperti dikutip AFP sembari menunjuk kenaikan tajam pada infeksi akibat varian baru virus corona. Keadaan darurat ini mulai berlalu 25 April sampai 11 Mei.

Menteri urusan virus Yasutoshi Nishimura sebelumnya memperingatkan kemungkinan krisis besar dan menyatakan pembatasan yang berlaku saat ini belum cukup.

Aturan ini akan lebih keras dibandingkan keadaan darurat di Jepang sebelumnya yang dikenakan di sejumlah bagian negara itu mulai Januari, tetapi tetap masih jauh lebih lunak dibandingkan dengan lockdown keras yang diberlakukan di beberapa bagian dunia.

Pihak berwenang berusaha melarang bar dan restoran menjual alkohol dan ingin menutup fasilitas-fasilitas komersial besar seperti mal.

Aturan ini bertepatan dengan libur Pekan Emas yang merupakan masa kunjungan paling sibuk di Jepang dalam tahun ini, dan bisa melibatkan penghentian operasi kereta dan bus demi mengendalikan pergerakan.

Penonton juga akan dilarang menghadiri event-event olahraga yang terus dilangsungkan di balik pintu tertutup, sedangkan bekerja dari rumah akan lebih disarankan.

Jepang terbilang berhasil membendung virus corona dengan hanya mengalami 10.000 kasus kematian, padahal tidak pernah menerapkan aturan lockdown yang keras.

Namun jumlah kasus melonjak selama musim dingin sehingga kembali ke tingkat sejak keadaan darurat pertama diberlakukan pada Maret.

Jumat ini Tokyo melaporkan 759 kasus baru, sedangkan Osaka 1.162 kasus infeksi baru yang turun dibandingkan awal pekan ini.

tag: #olimpiade-tokyo  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement