JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Polisi Israel dilaporkan menyerang warga Palestina pada Jumat malam (7/4) di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur kompleks Al-Aqsa yang menyebabkan sedikitnya 53 orang sipil terluka.
Penyerangan aparat kepada warga sipil yang sedang menjalankan ibadah ini mendapat kecaman keras Anggota Komisi 1 DPR RI Sukamta.
Menurutnya, tindakan aparat Israel tersebut adalah kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang nyata.
"Saya melihat video yang beredar, aparat Israel melempar granat kejut ke arah kerumunan yang terdapat anak-anak dan perempuan. Ini jelas pelanggaran yang terang-terangan terhadap hak asasi manusia, ini bentuk teror yang keji. Saya berharap PBB dan komunitas internasional segera bertindak untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil Palestina," tegas Sukamta kepada wartawan, Minggu (09/05/2021).
Menurut Sukamta, tindakan provokasi secara sengaja telah dilakukan aparat Israel sejak awal Ramadan dengan menerobos dan memutus kabel pengeras suara Masjid. Kemudian disusul pembiaran aparat terhadap rangkaian penyerangan kelompok ultra kanan ke warga palestina.
"Jika melihat rangkaian kekerasan yang terjadi, terlihat ada upaya sistematis Israel untuk mengusir warga Palestina dari wilayah Yerusalem Timur. Penggusuran rumah-rumah warga Palestina terus terjadi, juga penyerangan terhadap warga sipil di tempat ibadah," jelasnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini berharap Pemerintah Indonesia, dimana Republik Indonesia menjadi anggota Komisi HAM PBB terus proaktif dapat mendorong komunitas internasional melakukan upaya menghentikan kekerasan Israel dan mendorong ada perlindungan terhadap Masjid Al-Aqsa.
"Kompleks Masjid Al-Aqsa punya status hukum yang jelas dan dilindungi. Saya berharap PBB dan komunitas internasional segera melakukan upaya untuk mencegah pelanggaran oleh pihak Israel berlanjut. Masjid Al-Aqsa ada salah satu situs suci ummat Islam, tindakan provokasi terhadapnya bisa memicu kemarahan ummat Islam sedunia," tandasnya.
Lebih lanjut Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini meminta Pemerintah Indonesia terus mendukung upaya kemerdekaan Palestina dan memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan rakyat Palestina.
"Selama masih dalam kondisi terjajah, rakyat Palestina akan selalu hidup dalam kesengsaraan. Kemerdekaan akan jadi solusi permanen bagi rakyat Palestina. Pemerintah Indonesia perlu terus mendorong perwujudan agenda ini dalam forum-forum internasional," harapnya.