JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pihak pemerintah Indonesia telah bertemu dengan pemerintah Myanmar. Pertemuan tersebut sebagai pembahasan lanjutan mengenai masalah eksodus imigran secara besar-besaran dari Myanmar ke beberapa negara tetangga.
"Saya melakukan pertemuan 4 mata pada tanggal 21 Mei, jadi langsung dari Putra Jaya saya langsung terbang untuk bertemu dengan beliau. Dan di situ sudah ada kesepakatan," ujar Retno di Gedung DPRRI Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Disampaikan Retno, dari pertemuan tersebut diperoleh beberapa kesepakatan antar kedua pemerintahan. Diantaranya, pemerintah Myanmar bersedia untuk mencegah keluarnya irreguler migrant dari negaranya.
"Kedua, pemerintah Myanmar bersedia bekerjasama dengan negara-negara di kawasan dalam rangka mengatasi isu human trafficking atau perdagangan manusia. Ketiga, kesepakatan untuk keduanya melakukan visitasi konsuler ke tempat-tempat dimana kita menampung mereka," ungkapnya.
Selebihnya, kata Retno, terciptanya komitmen untuk membangun wilayah yang disediakan secara khusus bagi pengungsi Rohingya dengan kondisi tempat tertutup tetapi menunjang kehidupan mereka.
"Membangun suatu propinsi dimana orang-orang Rohingya berada secara inklusif dan tidak diskriminatif," ucapnya. (ai)