Berita
Oleh Bachtiar pada hari Senin, 24 Mei 2021 - 16:25:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Soroti Rencana Tax Amnesty Jilid II, Rizal Ramli: Saya Curiga Karena Duit Korupsi Banyak Banget dan Mereka Mau Putihkan

tscom_news_photo_1621848322.jpg
Rizal Ramli Ekonom Senior (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Ekonom Senior Rizal Ramli mengaku heran dengan rencana pengampunan pajak atau Tax Amnesty (TA) jilid II yang ingin diterapkan oleh pemerintah.

Pasalnya, kata RR, jika berkaca dengan dunia, program Tax Amnesty biasanya digulirkan sepuluh tahun sekali.

Hal itu disampaikan RR begitu dirinya disapa dalam diskusi nasional Mazhab Rawamangun yang mengusung temen "Resesi Ekonomi Indonesia Belum Berakhir, Apa Yang Akan Terjadi?" pada Sabtu (22/5).

"Saya tidak tahu pendapatnya apa baik dan lain-lain, tapi saya curiga karena duit korupsi ini banyak banget mereka mau putihkan, misalnya sebagian dari bansos uang sudah di Singapura buka paket Tax Amnesty dua. Kamu harus menyatakan uang kamu di Singapura ada berapa itu diumumin sebagai harus ditransfer ke Indonesia," ucap RR, ditulis Minggu (23/5/2021).

RR menyampaikan, dalam pengalaman yang pertama hanya 10 persen tapi uang tersebut menjadi legal, jadi legal uang itu, meskipun uang jorok, uang korupsi yang di simpan di luar lalu buka tax amnesty kedua. Ini merupakan perampokan yang canggih.

"Massa kita diam saja orang-orang para ngerampok seperti ini, yang kelihatannya canggih begini begitu amnesty kedua dengan button lain untuk money laundry, pemutihan uang tidak beres," tambahnya.

Selanjutnya, RR menuturkan, jika memang banyak uang orang IIndonesia yang disimpan diluar negeri, akan tetapi tidak bisa ambil sebelum ada keputusannya pengadilan.

"Ingat kasus terakhir pejabat pertamina, tapi itu orang tuanya meninggal ramaikan si orangnya itu mau ngambil, ramai mau ngambil ambil itu uang dan ramai itu di persidangan," katanya.

Menurutnya, meskipun negara tersebut menyetujui, namun belum tentu dapat ditarik sebelum adanya putusan dari pengadilan.

"Hari ini sebetulnya kita bisa minta BPKP, dia punya power untuk bisa minta data aset financial dan non financial siapa saja," kata RR.

"Ini kan banyak nih yang nilep Jiwasraya, Asabri. BPKP nya minta data, dia bisa minta keseluruhan dunia, saya minta yang maling Jiwasraya data kekayaan financial dan non financial apa saja aset diluar negeri," imbuhnya.

Tidak hanya itu, RR meyakini, banyak hal yang bisa dibenahi, lantaran dirinya percaya masih anak Indonesia yang pintar dan hebat. Sehingga untuk tahun pertama balikin ke angka 6 persen itu dapat dengan mudah.

"Tapi yang penting tahun kedua dan ketiga kita bisa tumbuh double digit diatas angka 10 persen karena itu salah satu cara membuat negara kita menjadi negara maju, Japan abis perang Dunia Kedua hancur tapi perdana menteri waktu itu bangun japan untuk plan ekonomi nya 12 persen 20 tahun mengejar barat," tandasnya.

tag: #tax-amnesty  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement