Bisnis
Oleh Rihad pada hari Friday, 11 Jun 2021 - 11:00:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Bandara Soedirman Akan Hidupkan Ekonomi Karesidenan Banyumas

tscom_news_photo_1623382706.png
Lapangan udara Soedirman (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Presiden Joko Widodo meninjau Bandar Udara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah yang baru beroperasi pada 1 Juni 2021.

"Pada pagi hari ini saya mengunjungi Kabupaten Purbalingga untuk melihat progres perkembangan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman," kata Presiden Joko Widodo di Bandara JB Soedirman, Purbalingga, Jumat (11/6).

Presiden Jokowi beserta rombongan tiba di bandara tersebut dengan menggunakan pesawat khusus ATR 72-600 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.

Ikut dalam rombongan antara lain Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Rombongan disambut oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi serta pejabat terkait lainnya.

"Runway-nya telah selesai dibangun sepanjang 1.600 meter dan lebarnya 30 meter, meskipun terminalnya belum selesai," ungkap Presiden.

Walaupun terminal di bandara tersebut belum selesai tetapi pada 3 Juni 2021 telah mulai dilakukan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga kemudian dari Purbalingga ke Surabaya oleh maskapai Citilink. "Dan kita melihat juga penumpangnya lebih dari 70 persen, alhamdulilah," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi berharap Bandara JB Soedirman dapat memberikan kontribusi untuk menumbuhkan ekonomi tidak hanya di Kabupaten Purbalingga tetapi juga di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen dan daerah-daerah sekitarnya.

"Kita harapkan mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas logistik akan menjadi lebih baik sehingga akhirnya memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bagian selatan ini," tambah Presiden.

Terkait dengan penggunaan terminal darurat, Presiden Jokowi juga tidak terlalu mempersoalkannya.

"Saya senang meskipun terminalnya masih terminal darurat, belum selesai, tapi airportnya sudah dipakai. Saya kira ini lebih produktif seperti itu dari pada kita harus menunggu terminalnya selesai baru dilakukan penerbangan," kata Presiden.

Metode tersebut menurut Presiden, dapat juga digunakan di bandara-bandara lain yang sedang dalam proses pembangunan.

"Saya kira cara-cara cepat seperti ini yang akan terus kita lakukan terhadap airport-airport yang lain yang dalam proses dibangun. Terima kasih kepada Pak Gubernur Jawa Tengah, kepada Ibu Bupati Purbalingga dan seluruh daerah sekitar Purbalingga yang telah banyak ikut berkontribusi dalam pembangunan ini," ungkap Presiden.

Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman dibangun selama 2 tahun yaitu pada 2019 - 2021 yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero).

Bandara tersebut dibangun di atas lahan seluas 115 hektar oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp231 miliar.

Konstruksi Tahap I terdiri dari pekerjaan landas pacu sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter, "taxiway", apron komersial dan militer, serta terminal penumpang sementara dengan kapasitas 98.812 penumpang per tahun. Pesawat yang bisa dilayani adalah ATR 72-600 atau yang sejenis dengan kapasitas 78 penumpang.

Rencana pengembangan 2.200 meter direncanakan akan mulai dikerjakan pada kuartal I 2022 dengan target operasional kuartal I 2023 serta target luas terminal 13.000 meter persegi sehingga dapat menampung sekitar 200 ribu penumpang per tahun.

Kronologis Pembangunan

Tahun 2006, ketika Ganjar Pranowo masih duduk sebagai anggota DPR RI, ia berbincang dengan Bupati Purbalingga kala itu, Triono Budi Sasongko perihal gagasan membangun bandara komersial di Purbalingga.

"Ini seperti the dream comes true, sejak saya masih anggota DPR RI, sejak pak Triono jadi bupati, lima bupati mendukung, sejarah panjang itu hari ini terwujud, sudah ada pesawat yang mendarat," kata Ganjar.

Gagasan itu berlanjut dari satu Bupati ke Bupati Purbalingga yang lain. Mulai dari Heru Sudjatmoko, Sukento Marhaendrianto, Tasdi, hingga Diah Hayuning Prartiwi.

Dari sekian generasi, Bandara JBS baru terealisasi pada era kepemimpinan Tiwi, Bupati Purbalingga perempuan pertama sekaligus putri Bupati Triono, penggagas bandara komersial.

"Ini mimpi besar yang sudah ditunggu. Sudah dirintis sejak 2006, yang artinya sudah 15 tahun. Suatu pencapaian yang luar biasa," ujar Tiwi saat memberi sambutan di hadapan tamu undangan momen penerbangan komersial perdana.

Namun, Tiwi berulang kali mengatakan bandara JBS bukan saja untuk masyarakat Purbalingga. Bandara juga milik masyarakat banyak, khsusunya di eks Karisidenan Banyumas.

Karena itu, ia mengajak segenap masyarakat untuk memakmurkan Bandara JBS agar manfaatnya bisa dirasakan bersama. Lebih jauh, bandara diharapkan menjadi pengungkit perekonomian kawasan, khususnya Jawa Tengah bagian barat selatan.

Citilink menjadi maskapai penerbangan pertama yang mendaratkan pesawatnya di Bandara JBS. Citilink membuka dengan rute penerbangan Surabaya-Purbalingga dan Jakarta-Purbalingga.

Tanggal 3 Juni ini, pesawat ATR 72 milik Citilink dengan nomor penerbangan QG 1832 terbang dari Bandara Juanda Surabaya pukul 10.30 WIB. Pesawat mendarat di Bandara JBS pukul 11.05 WIB.

Pesawat yang sama dengan nomor penerbangan QG 1113 kemudian tinggal landas ke Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 11.50 WIB. Pesawat dijadwalkan tiba di Halim pukul 13.10 WIB.

Pada hari yang sama, pesawat itu melanjutkan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga dengan nomor penerbangan QG 1112 pukul 13.40 WIB dan tiba pukul 14.50 WIB. Dari Purbalingga terbang lagi ke Surabaya dengan nomor penerbangan QG 1833 pukul 15.15 WIB dan tiba pukul 16.50 WIB.

“Dengan adanya moda transportasi yang lebih cepat dan efisien seperti penerbangan, maka diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga dapat mengakomodir peningkatan arus barang dan jasa lebih baik,” ujar Direktur Utama Citilink, Juliandra, Kamis (3/6/2021).

tag: #citilink  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement