JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Nama anak bungsu Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono terus disebut-sebut dalam banyak kasus korupsi. Namun, KPK tetap tak berani memanggil pria yang akrab disapa Ibas tersebut.

Hal itu diungkapkan terdakwa perkara suap dan gratifikasi Sutan Bhatoegana. Bahkan kata Politisi Partai Demokrat itu, orang-orang yang menyeret nama Ibas pun enggan dipanggil Pimpinan KPK, meskipun penyidik KPK sudah mengusulkan pemanggilan. Ada apa dengan Pimpinan KPK?

Menurut Sutan, penyidik KPK Budi Agung Nugroho pernah mengatakan kepadanya bakal memeriksa kolega Ibas yakni Eka Putra dan pengusaha Deni Karmaina. Namun, seiring berjalannya waktu, kedua orang itu tak kunjung diperiksa, karena tak disetujui pimpinan KPK.

"Setelah saya jadi saksi, enggak ada itu yang dipanggil, apa yang dia (Budi) bilang? 'Pak Sutan, kami sudah ajukan untuk dipanggil, tetapi pimpinan tidak setuju," kata Sutan, usai sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (10/6/2015).

Diketahui, Deni Karmaina merupakan kawan SMA Ibas yang tengah mengikuti tender melalui PT Reckin di SKK Migas merebutkan proyek pembangunan anjungan lepas pantai (offshore) Chevron di Selat Makassar.

Sedangkan Eka Putra adalah orang yang menghubungi Sutan dengan mengatasnamakan Ibas untuk mengadakan pertemuan di sebuah tempat bernama Raffles dan Bimasena, Hotel Dharmawangsa, Jaksel. Namun, Ibas tidak hadir di pertemuan itu.

Sutan meyakini KPK tidak berani untuk masuk terlalu dalam mengusut kasus-kasus di SKK Migas yang menyeret nama Ibas.

"Takutlah. KPK takut membongkar ini semua. Kan ini orang enggak benar," jelasnya.

Diketahui, nama Ibas kerap kali disebut oleh sejumlah saksi di pengadilan Tipikor. Namun KPK tak kunjung mau memeriksanya. Hal ini terus menuai tanda tanya publik, lantaran Ibas merupakan anak Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono. (iy)