JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Penunjukan Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menjadi calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sempat diprotes beberapa anggota DPR. Salah satunya Tubagus Hasanudin, anggota Komisi I DPR dari PDI Perjuangan yang menyebut Sutiyoso terlibat aksi penyerangan kantor DPP PDI yang terkenal dengan peristiwa kerusuhan dua puluh tujuh Juli (Kudatuli) tahun 1996 silam.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi I Syaifullah Tamliha enggan menanggapi persoalan yang ditudingkan kepada mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Itu urusan PDIP. Tapi KIH (Koalisi Indonesia Hebat) justru ingin agar Sutiyoso jadi KaBIN, itu usulan ketum (partai-partai) bulat di KIH," ujar Syaifullah di gedung DPR, Jakarta, Senayan, Kamis (11/6/2015).
Anggota dewan dari Fraksi PPP ini justru berharap ke depan tidak ada lagi polemik terkait pengajuan Sutiyoso sebagai kepala BIN. Hanya saja, ia tetap menganggap penting adanya klarifikasi terkait isu keterlibatan Sutiyoso pada tragedi Kudatuli tersebut.
Disampaikannya juga, Sutiyoso sudah lama digadang-gadang untuk menjadi orang nomor satu di lembaga intelijen negara itu. Syaifullah bahkan mengklaim PPP ikut menjadi inisiator pengusul terhadap presiden agar Sutiyoso dipilih menjadi kepala BIN.
"Kita juga dorong percepatan, sebelumnya Sutiyoso sebagai ketum PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) diundang ke Istana untuk jadi KaBIN, sudah lama itu," ungkapnya.(yn)