JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengajukan anggaran untuk lembaganya sebesar Rp 3,7 triliun di APBN 2016.
"Yang pasti Rp 3,7 triliun yang kita minta untuk 2016," kata Sutiyoso usai melakukan rapat kerja (Raker) dengan Komisi I DPR, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Dari anggaran yang diusulkan itu, Sutiyoso menyebutkan, diperuntukkan buat operasional dan penambahan personel BIN di daerah. Dia meyakini Komisi I akan memahami beratnya tugas, fungsi serta tanggung jawab kerja intelijen di dalam dan luar negeri.
"Kalau di Amerika Serikat ada dua (intelijen) untuk di dalam dan di luar negeri yaitu CIA dan FBI. Kalau di sini dirangkap oleh BIN tugas dan lingkupnya, makanya tidak masuk akal kalau pembiayaannya hanya sekian (kurang)," terang dia.
Sementara Wakil Ketua Komisi I DPR RI Asril Hamzah Tandjung mengatakan, Sutiyoso memang mengajukan anggaran BIN sebesar Rp 3,7 triliun dalam Raker tersebut.
Dia membeberkan bahwa BIN merasa berat dengan rencana pemotongan anggaran sebesar Rp 424 miliar. Pasalnya, lembaga tersebut akan merekrut 1.000 personel baru di daerah.
"Mereka (BIN) awalnya mengajukan anggaran Rp 2,7 triliun kemudian diperbesar lagi Rp 3,7 triliun karena akan ada pendidikan baru untuk personel pusat, untuk intel polisi, intel kejaksaan. Di daerah juga akan diketuai Kepala BIN daerah, dan ke depan tugas BIN berat karena sebagai koordinator intelijen," ujar Asril.(yn)