JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Suryo Alam menyesalkan tindakan Menteri ESDM Sudirman Said yang melakukan tindakan kurang patut di rumah wakil rakyat saat rapat kerja (raker) dengan Komisi VII.
Saat itu, kata dia, Menteri Sudirman tidak bisa mengendalikan emosinya saat menanggapi pertanyaan yang dilontarkan anggota Komisi VII DPR RI.
"Saat itu memang tampak ekspresi emosional dalam menanggapi pendapat beberapa anggota dewan, khususnya dari jawaban ketiga soal (kontraktor kontrak kerjasama) ternyata belum ada koordinasi atas angka-angka lifting yang disajikan oleh SKK-Migas," terang dia Jumat (12/6/2015) di Jakarta.
Menurut Suryo, pembahasan itu belum dilakukan secara internal. Hal inilah yang dikritisi oleh anggota dewan. "Dengan mengatakan "apakah ada sistem yang break down", Menteri menjawab dengan tegas dan keras bahwa tidak ada sistem yang break down tapi memang belum dibicarakan," sambung dia.
Apapun tindakan yang dilakukan Menteri Sudirman, jelas sangat tidak menghargai lembaga DPR yang notabenenya representasi rakyat yang menginginkan adanya transparansi dari mitra kerjanya.
"Jelas tidak etis tindakan seperti itu ,tidak pantas, Itu merugikan dirinya sendiri dan juga merugikan rakyat, negara, dalam demokrasi memberi hak orang untuk berpendapat. Dalam tupoksi DPR, budgeting, pangawasan, dan legislasi perlu masukan data yang baik dan benar, perlu keterbukaan dan keterus terangan dan harus saling menghormati .
"Jadi tidak pantas, Rumah rakyat bukan tempat untuk marah-marah tapi tempat untuk bersidang, rapat kerja dan mencari solusi untuk memajukan negara agar rakyatnya makmur, bukan arena marah-marah Gitu," tutup dia.