JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Lomba penulisan artikel tingkat nasional untuk hari Santri Nasional yang diselenggarakan oleh BPIP menuai kritik. Pasalnya, ada yang menilai tema dalam lomba artikel tersebut membenturkan nilai nasionalisme dengan agama.
Adapun tema yang diusung dalam lomba penulisan artikel itu, yakni "Hormat Bendera Menurut Hukum Islam" dan "Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam". Lomba itu berhadiah total Rp 50 juta
Untuk itu, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo (Romo Benny) meluruskan maksud lomba artikel hari Santri yang ramai diprotes itu. Dia mengatakan lomba ini memang dikhususkan untuk hari Santri sehingga temanya pun disesuaikan.
"Khusus untuk hari Santri, BPIP memang membuat lomba-lomba yang dikhususkan untuk itu. Tapi BPIP juga akan membuat lomba-lomba untuk hari besar, seperti Natal, Waisak atau hari besar Galunggung, Kong Hu Chu," kata Romo Benny kepada wartawan, Jumat (13/8/2021).
"Temanya kan memang khusus karena itu menyangkut santri kan. Kan nanti juga misalnya menurut Kristen gimana penghormatan bendera. Untuk agama Buddha, Konghucu, Hindu juga akan ada," lanjutnya.
Kemudian, dia menegaskan tidak ada maksud membenturkan nilai agama dan nasionalisme sebagaimana narasi yang diviralkan. Menurutnya, tema itu dimaksudkan untuk memupuk rasa cinta pada Tanah Air.
"Nggak ada pembenturan itu. Nggak ada. Maksudnya ini memupuk cinta pada Tanah Air," ujarnya.