JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Temuan soal beras bantuan sosial (bansos) busuk, menggumpal, dan berjamur di Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo sangat disesalkan.
Direktur bidang Hukum Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Holik Ferdiansyah menduga, buruknya kualitas beras disebabkan permainan pemasok sembako yang asal-asalan dan ditunjuk karena unsur nepotisme.
"Karena nepotisme ini. Rakyat lagi lapar kok disuguhi beras busuk dan membatu. Ini jelas salah Pemda. Polres wajib periksa Kadinsos Sidoarjo. Menteri Sosial juga harus tegur Bupati!" tandas Holik, Minggu (15/8/2021).
Holik menegaskan, pihaknya bakal menginvestigasi secara mandiri dugaan keterlibatan Kepala Dinas Sosial dalam proyek bansos di tingkat Kabupaten.
"Kami mencium bau busuk penyelewengan. Saya tidak rela masyarakat dikasih makan beras busuk kualitas sampah!" lirihnya.
Guna membuat masalah jadi terang, beber Holik, pihaknya sudah berkonsolidasi dengan sejumlah pihak untuk mengumpulkan bukti-bukti di tingkat Desa, Kecamatan hingga pegawai dinas.
"Pokoknya Kadinsos Tirto Adi harus diperiksa. Masa krisis begini tidak boleh ada pejabat yang main-main dengan hak masyarakat," tutupnya.