JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Pandemi setahun terakhir memicu kebutuhan terhadap ekonomi digital semakin penting.Hal ini berdampak terhadap perubahan perilaku transaksi yaitu dari model layanan tradisional offline menjadi layanan modern berbasis era digital online.
Jadi, ke depan nampaknya era ekonomi digital kian menjadi kenyataan dan pandemi Covid-19 berdampak sistemik terhadap perubahan perilaku konsumen, baik secara langsung atau tidak langsung.
Berangkat dari hal itu, Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah mengungkapkan bahwa dengan adanya pembatasan secara fisik ekonomi digital mampu menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat.
"Ditengah pandemi seperti ini dimana adanya pembatasan secara fisik ekonomi digital merupakan salah satu solusi untuk menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat, namun perlu diperhatikan bahwa masih terbatas dilingkungan yang familiar dengan kalangan tertentu," kata Najib kepada wartawan, Minggu(29/8/2021).
Namun itu, lanjut dia, perilaku masyarakat saat ini dimasa pandemi covid-19 masih cenderung tatap langsung untuk melakukan transaksi dalam kegiatan perekonomian karena disebabkan oleh berbagai hal.
"Salah satu kendala ialah infrastruktur jaringan internet, dukungan perbankan dan perilaku masyarakat yang cenderung masih menggunakan pola lama (bertemu langsung dalam bertransaksi ekonomi)," ujar Politikus PAN itu.
Seharusnya pemerintah , lebih lanjut Najib, mendukung infrastruktur jaringan internet disemua kalangan terutama bagi pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi.
"Betul, pastikan internet dapat diakses dengan secara terjangkau untuk semua kalangan, bahkan di masa seperti ini perlu dipikirkan subsidi internet bagi masyarakat tertentu," ucapnya.
Kemudian, ia juga meminta kepada pemerintah agar memberikan insentif yang tepat bagi mereka yang membutuhkan dalam rangka kegiatan ekonomi, kemudian pastikan juga para penyedia layanan menjaga kualitas koneksi dengan harga yang memadai.