JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menuturkan soal adanya dua anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja pada kapal ikan China berbendera Oman dikabarkan nekat terjun ke laut demi menghindari diskriminasi dan dugaan eksploitasi yang dilakukan pemilik kapal. Kedua Anak tersebut bernama Santo Tamba dan Kurnadi.

"Keduanya mengaku nekat terjun dari Kapal dan berenang ke darat, disebabkan Pemilik Kapal melarang ABK keluar dari Kapal," bunyi pernyataan KBRI Oman, Jumat (3/9/2021).

Atas kejadian tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi ikut prihatin bahwasanya masih ada kejadian seperti itu pada para pekerja Migran Indonesia padahal dalam konstitusi, negara wajib memberikan perlindungan kepada WNI dimana pun dia berada.

Baca Juga: Tetap Jalankan Misi KBRI Kabul Walaupun Pindah Di Islamabad, Tapi Terbatas

"Yah tentu kita prihatin masih ada hal seperti ini, terjadi pada pekerja migran kita, sesuai konstitusi negara wajib memberikan perlindungan dimanapun warganya berada," kata Bobby kepada wartawan, Jum"at (3/9).

Legislator Golkar itu, meminta pemerintah harus merespon untuk mengembalikan hak-hak WNI pada pemberi kerja dan identifikasi masalah pada lembaga/instansi/entitas terkait di dalam negeri.

Tak hanya itu, dia juga mendorong tugas Kementerian Luar Negeri agar diperkuat, dalam hal ini soal perlindungan warga negara Indonesia yang menjadi pekerja Migran diluar Negeri.

"Komisi 1 mendorong penguatan tugas pokok Kemenlu dalam hal perlindungan WNI, dalam rapat kemarin, agar fungsi PPWNI dari tingkat direktorat dibawah Dirjen Protokol dan Konsuler, tahun 2022 ditingkatkan menjadi level Dirjen,"

Selanjutnya, Bobby meminta KBRI Oman agar menindaklanjuti perlindungan ABK WNI tersebut, dengan segala daya dan upaya semaksimalnya.