Oleh Bachtiar pada hari Jumat, 03 Sep 2021 - 20:09:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Meski Masih Dibayangi Pandemi, Sri Mulyani: Ekonomi Harus Didorong Pulih

tscom_news_photo_1630674595.jpg
Sri Mulyani Indrawati Menkeu RI (Sumber foto : Istimewa)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, memaparkan strateginya dalam menggenjot perkembangan ekonomi di Indonesia.

Menurutnya, ekonomi harus tetap didorong pulih, bank maupun perusahaan atau masyarakat juga harus mengupayakan untuk balik lagi ke situasi yang sehat dan normal.

"Ekonomi Indonesia yang harus diperbaiki sehingga sektor perbankan mulai percaya diri untuk meminjamkan perusahaan, juga melihat ekspansi usaha menjadi aman lagi. Ini semua masih dibayangi oleh COVID," kata dia dalam webinar FEB Unpad, Jum"at (3/9/2021).

Meski masih dibayang-bayang dengan COVID-19 program pemulihan ekonomi melalui APBN masih harus digenjot. APBN digunakan untuk memfasilitasi vaksinasi gratis, membiayai stok oksigen, membiayai bansos, membantu dunia usaha.

"APBN membiayai biaya vaksinasi sekarang TNI-Polri, pemerintah daerah, rumah sakit Puskesmas, BKKBN, semuanya disisir melakukan vaksinasi, berbagai perbaikan fasilitas kesehatan rumah sakit, stok oksigen semuanya diperbaiki. Kemudian kita menggunakan APBN untuk melindungi masyarakat yang paling rentan, bantuan sosial diberikan kepada kelompok yang paling rentan," jelasnya.

"APBN membantu dunia usaha dari mulai usaha kecil menengah hingga korporasi," tambahnya.

Selain itu, Sri Mulyani mengungkap strategi tambahan yakni dengan memperbaiki fondasi ekonomi agar semakin kompetitif dan produktif. Mengingat ancaman varian delta masih masih ada.

"Karena ada varian delta dan lonjakan yang luar biasa tinggi, maka APBN digunakan untuk membeli vaksin untuk membangun fasilitas fasilitas rumah sakit darurat dan isolasi isolasi yang sifatnya terpusat,”

“Membantu tenaga kesehatan dari sisi insentif dan kita tingkatkan dukungan UMKM masih kita teruskan dan bahkan ditingkatkan dari sisi kredit usaha, program program prioritas nasional dan insentif usaha dalam bentuk insentif perpajakan," tutupnya.

Langkah yang diambil ini merupakan refleksi dari keadaan ekonomi Indonesia pernah terguncang saat krisis tahun 1997 hingga 1998 serta tahun 2008. Sri Mulyanimengatakan peristiwa tersebut bisa menjadi pembelajaran terhadap kondisi perekonomian saat ini.

"Indonesia pernah mengalami krisis keuangan 97-98 di mana sektor perbankan mengalami guncangan luar biasa. Kita pernah mengalami krisis global tahun 2008-2009 di mana sektor keuangan sekali lagi juga mengalami guncangan luar biasa. Sekarang ini juga sedang mengalami guncangan dari tahun lalu jadi sektor keuangan itu harus sekarang belajar dari dua kejadian itu," ujarnya.

tag: #ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Bersinergi dalam Beragam Aksi Kebaikan, Alumni ITB 1997 Gelar Acara Silaturahmi

Oleh Fath
pada hari Minggu, 05 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 1997 menegaskan kebersamaan dan komitmennya untuk beraksi dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam Temu Kangen Syner97 ...
Berita

Jemaah Haji Kloter Pertama Mulai 12 Mei

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, pemberangkatan perdana jemaah Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi pada 12 Mei 2024. Di mana sebanyak 22 kelompok terbang (kloter) akan ...